Selama wabah corona melanda, mahasiswa di Australia pun #JagaJarakDulu. Seperti apa ceritanya?
"Kuliah masih tetap berjalan, tetapi melalui sistem online class. Jadi exam, assignment dapat dikerjakan di rumah," kata Presiden Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Australia Universitas Canberra, Nabil Shidqi Parinata, kepada detikcom, Senin (30/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktivitas ngumpul sama teman-teman tetap dilakukan tapi tidak kumpul secara fisik. Mereka membahas banyak hal di udara.
"Kami sudah tiga minggu tidak ngumpul-ngumpul karena ada Corona. Semua acara kami postpone (tunda) sampai Corona berakhir. Diskusi melalui aplikasi zoom dan diskusi ini pun diminta langsung oleh Bapak Imran Hanafi selaku ketua Kemendikbud Australia," ungkap Nabil.
Lalu bagaimana dengan kondisi Canberra? Selama wabah corona warga lebih banyak memilih diam di rumah. Sempat terjadi panic buying namun kini berangsur mereda.
"Di Canberra sendiri mayoritas yang tinggal kebanyakan orang tua/pensiunan. Seperti yang kita tahu Corona sangat amat mudah tertular ke orang tua, jadi kebanyakan anak-anak muda stay at home, karena mencegah adanya penularan. Untuk orang tua-nya kebanyakan masih beraktivitas secara normal," kata Nabil.
Penting! Cuci Tangan dan Tak Sentuh Wajah Bisa Hindari Diri dari Corona:
"Di sini juga ada panic buying. Rata-rata yang di beli itu seperti tisu toilet, masker, vitamin, dan obat-obatan. Tapi makanan ringan juga ludes dibeli orang-orang. Tapi untuk sekarang sudah mereda sih tentang panic buying-nya. Tapi sekarang suplainya setiap hari masuk ke tempat belanja makanan selerti Coles, Woolsworth. Jadi sudah tidak ada panic buying lagi untuk sekarang," sambungnya.
Kondisi terakhir di Canberra pemerintah menginstruksikan penutupan semua tempat yang bisa menarik pengunjung.
"Barbershop, coffee shop, mall tutup tapi Coles dan Woolsworth tetap buka," katanya.
![]() |