Ungkapan Keprihatinan Pemerintah terhadap Pelanggar Jaga Jarak Aman

Round-Up

Ungkapan Keprihatinan Pemerintah terhadap Pelanggar Jaga Jarak Aman

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Jumat, 27 Mar 2020 23:09 WIB
Ilustrasi istilah-istilah terkait virus Corona, apakah semua paham? (Danu Damarjati/detikcom)
Ilustrasi istilah-istilah terkait virus Corona, apakah semua paham? (Foto: Danu Damarjati/detikcom)
Jakarta -

Angka kasus positif virus Corona (COVID-19) mencapai angka 1.046. Pemerintah prihatin lantaran masih banyak masyarakat yang abai terhadap anjuran tidak melakukan kontak dekat secara fisik.

"Hindari kontak dekat. Karena itu, jaga jarak pada saat melaksanakan komunikasi sosial dengan siapa pun, baik itu di rumah maupun di luar rumah. Yang menjadi keprihatinan kita sekarang adalah masih banyaknya masyarakat yang tidak memperhatikan hal ini," kata Achmad Yurianto sebagai juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona dalam kanal YouTube BNPB, pada Jumat (27/3/2020).

Yuri menyinggung penularan pada anak muda yang mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun. Hal ini yang justru, menurutnya, lebih bahaya dalam hal penularan virus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada kelompok usia muda dengan daya tahan tubuh yang baik, infeksi itu bisa saja terjadi dan tidak menimbulkan keluhan apa pun atau mungkin menimbulkan keluhan yang ringan sekali, misalnya hanya merasa demam-demam tidak terlalu tinggi, mungkin batuk-pilek biasa, yang sering kali dimaknai ini bukan sakit, ini biasa saja," kata Yuri.

Yuri menekankan proses penularan Corona di masyarakat masih terus terjadi.

ADVERTISEMENT

"Dari hari ke hari kita melihat adanya penambahan kasus yang signifikan. Ini menandakan bahwa proses penularan masih berlangsung terus-menerus di tengah masyarakat kita," kata Yuri.

Kondisi ini, katanya, dimaknai bahwa ada kasus positif COVID-19 yang masih berada di tengah masyarakat. Selain itu, data peningkatan positif Corona itu menandakan kontak dekat masih terjadi.

"Berarti ada kontak dekat yang terjadi dengan kasus ini sehingga kemudian terjadi penularan dan kemudian memunculkan angka yang jadi sakit. Inilah yang kemudian menjadi faktor utama dengan kaitan penambahan kasus dari hari ke hari," ujarnya.

Mencermati kondisi itu, Yuri kembali mengajak semua pihak bersama-sama terlibat dalam memutus mata rantai penularan virus Corona. Langkahnya, pemerintah akan berusaha menemukan kasus-kasus positif di masyarakat.

"Melalui penelusuran kontak dari kasus positif yang kita dapatkan di rumah sakit," ucapnya.

Selain itu, cara kedua adalah rapid test atau pemeriksaan cepat. Tujuannya, melakukan screening di kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki risiko tertular di pasien positif yang dirawat di RS.

Halaman 2 dari 2
(aan/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads