Polda Metro Jaya terus melakukan patroli pencegahan penyebaran virus Corona (COVID-19) di Jakarta. Sayangnya, beberapa tempat hangout anak muda di Jakarta malah masih ramai dikunjungi.
Hal ini berdasarkan temuan Polda Metro Jaya saat melakukan patroli skala besar. Wadir Krimum Polda Metro Jaya AKBP Deddy Murti mengatakan beberapa tempat nongkrong di Jakarta masih ramai anak muda saat malam hari.
"Seputaran Sabang, Kota Tua, Kemang, Gajahmada, Hayam Wuruk (masih ramai)," kata Deddy saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (27/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyaknya kafe-kafe dan tempat kuliner yang masih buka, membuat anak muda abai akan imbauan pemerintah soal menjaga jarak sosial dan fisik.
"Maklum di sana tempat kuliner dan pasar malam. Tapi akan kita edukasi terus," imbuh Deddy.
Deddy menegaskan pihaknya akan melakukan tindakan tegas bagi masyarakat yang tidak mematuhi imbauan pemerintah untuk diam di rumah saat wabah Corona ini.
"Kalau memang bandel, ya, penegakan hukum solusinya," tambahnya.
Secara terpisah, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budi Sartono menyebut wilayah Jakarta Selatan mengakui masih adanya tempat-tempat yang berpotensi digunakan masyarakat, khususnya anak muda sebagai tempat nongkrong. Oleh karena itu, Budi selalu memerintahkan jajaran anggotanya agar berpatroli setiap malam.
Keluyuran di Tengah Pandemi Corona, 100 Orang Diangkut Polisi di Blitar:
"Ya semua tempat lah (dipatroli), semua tempat tongkrongan seperti tadi malam seperti biasa Blok M, Bulungan, Kemang, Pondok Indah, Gandaria, pokoknya semua tempat lah kita patroli setiap malam kita polres-polsek jajaran," kata Budi Selasa (24/3/2020).
Budi mengatakan, dalam patroli itu, masih banyak menemukan warga yang nongkrong. Namun, katanya, ketika polisi mengimbau untuk pulang, mereka mengikuti arahan dari polisi.
"Kita cek pokoknya kalau ada tongkrongan-tongkrongan kita suruh pulang dan tadi malam pun memang sudah banyak yang langsung pulang. Kalaupun memang ada toko bukan untuk... misal ojek online atau untuk beli dibawa pulang, bukan untuk tempat nongkrong," katanya.
Budi menyebut terdapat peningkatan yang cukup signifikan semenjak kepolisian melakukan patroli untuk melakukan social distancing. Beberapa tempat yang berpotensi terjadi kerumunan masa disebutnya perlahan sepi.
"Dan dari laporan memang sudah lumayan sepi, kalaupun ada ya sekadar warung-warung kaki lima. Tapi itu juga sudah imbau suruh pulang. Tapi kalau tempat kumpul-kumpul banyak ya udah sepi," katanya.