Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tenaga medis merupakan garda terdepan dalam penanganan virus Corona (COVID-19). Oleh karena itu, Anies menyiapkan fasilitas tempat tinggal untuk mereka. Berikut ini pernyataan lengkapnya.
"Bahwa garda terdepan di dalam menghadapi wabah COVID-19 ini adalah tim medis. Mereka yang berada paling depan, bekerjanya paling keras, paling berat, dan risikonya paling besar," kata Anies dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube Pemprov DKI, Kamis (26/3/2020).
"Seperti kita ketahui tadi, jumlah tenaga medis yang terpapar di Jakarta saja itu sampai 50 orang. Jadi angka itu menggambarkan besarnya risiko," sambungnya.
Ke-50 tenaga medis yang terpapar itu tersebar di 24 rumah sakit di Jakarta. Selain itu, kata Anies, ada dua tenaga medis yang meninggal dunia akibat COVID-19
Oleh karena itu, Anies mengatakan bahwa Pemprov DKI menyiapkan fasilitas tempat tinggal untuk para tenaga medis. Hal ini sebagai bentuk apresiasi Anies kepada mereka yang bekerja melawan virus Corona.
"Kami di DKI Jakarta mulai hari ini menyiapkan fasilitas tempat tinggal kepada tenaga media bagi dokter, bagi perawat, untuk mereka tinggal di hotel, di Grand Cempaka milik Pemprov DKI," ungkap Anies.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies berharap, dengan disiapkannya fasilitas penginapan ini, para tenaga medis tak perlu khawatir akan kesehatan keluarganya. Dia juga berharap tenaga medis bisa beristirahat cukup dengan adanya fasilitas ini.
Berikut ini pernyataan lengkap Anies soal fasilitas untuk tenaga medis yang sedang berjuang melawan Corona:
Anies Siapkan Hotel dan Makanan untuk Tenaga Medis Pasien Corona:
Pada siang hari ini, kami ingin menyampaikan pesan kepada semua bahwa garda terdepan di dalam menghadapi wabah COVID-19 ini adalah teman-teman tim medis, mereka yang bekerjanya paling keras, paling berat dan resikonya paling besar. Seperti kita ketahui tadi, jumlah tenaga medis yang terpapar di Jakarta saja, itu sampai 50 orang.
Jadi angka itu menggambarkan betapa besarnya resiko, dan ada dua yang meninggal dan ini terjadi di 24 RS di seluruh Jakarta. Karena itulah dukungan terhadap tenaga medis ini mutlak dibutuhkan. Pertama, untuk perlindungan kita semua siapkan alat perlindungan diri (APD). Kemudian yang kedua, juga tes COVID-19 yang alat rapid testnya dimiliki sekarang, diprioritaskan untuk seluruh tenaga medis. Sehingga mereka memiliki rasa tenang dan juga bila ada gejala awal mereka cepat tertangani.
Di samping itu, tugas yang miliki amat melelahkan, dan sebagian dari mereka juga merasa perlu untuk tidak pulang ke rumah. Karena khawatir nanti kalau pulang punya resiko. Nah, kami di DKI Jakarta mulai hari ini menyiapkan fasilitas tempat tinggal bagi dokter, bagi perawat, untuk mereka tinggal di hotel di Grand Cempaka, milik Pemprov DKI. Sehingga mereka bisa istirahat dengan tenang. Istirahat dengan nyaman. Semua yang menjadi kebutuhannya dipenuhi dan mereka tidak harus jauh-jauh pulang ke rumah. Dan keluarga pun merasa tenang karena keluarganya, ayahnya, ibunya, kakaknya, adiknya yang sedang bekerja keras menghadapi COVID-19 ini punya tempat tinggal yang layak.
Tadi pagi mulai batch pertama dari RS Pasar Minggu dan RS Tarakan, ada 138 tenaga medis yang sudah memanfaatkan tempat di Grand Cempaka. Kamar yang disediakan ada 220 kamar, dengan 414 tempat tidur. Jadi kapasitasnya cukup besar, selain disiapkan hotel atau tempat tinggal yang nyaman, makanan juga disiapkan dan kita menerima dukungan dari berbagai pihak.
Saya ingin sampaikan, bahwa ini akan berlangsung dalam waktu yang sehari dua hari, seminggu dua minggu. Mungkin waktunya panjang. Oleh karena itu, kita berharap bahwa langkah yang kita lakukan hari ini bisa jadi kolaborasi agar semuanya terlibat. Ada tiga tempat lain yang sedang dalam persiapan, semuanya di bawah Jaktour. Ada tiga hotel atau penginapan yang akan digunakan. Jadi total yang nantinya bisa menampung itu hampir 700 tempat tidur yang akan bisa menampung tenaga medis, dokter dan perawat.
Saya ingin secara khusus ingin menyampaikan terima kasih kepada Perkumpulan Jasa Boga Indonesia yang ikut berpartisipasi. Juga Food Station, Susu Diamond, Bank DKI. Ada dukungan dari Dompet Dhuafa dan PasarJaya untuk yang memiliki infeksi. Jadi semua tenaga medis yang datang, mengalami disinfeksi dulu. Ini dalam rangka, yang paling depan dapat dukungan yang cukup. Dan kita berharap dengan ini mudah-mudahan ini bisa berlangsung dengan baik. Harapannya nanti semua pihak bisa terlibat, kami nanti berharap banyak tempat-tempat lain yang mendukung tenaga medis, mereka yang menjalankan tugas kemanusiaan yang amat mulia ini.
Itu yang terkait dukungan terhadap tenaga medis. Lalu ada hal lain yang ingin saya garisbawahi bahwa secara umum di Jakarta suasana di jalan raya lengang. Artinya masyarakat makin hari makin menyadari pentingnya di rumah. Saya ingin menggarisbawahi bahwa ini tidak mungkin dikerjakan sendiri. Harus semua pihak dan harusnya semuanya mau sama-sama.
Saya apresiasi pada semua yang melakukan dari rumah, ketika bisa pekerjaannya dikerjakan dari rumah. Lalu hal lain, ada kelompok masyarakat yang memiliki resiko yang amat tinggi terhadap COVID-19. Mereka rentan bila terkena, maka resiko fatalitasnya cukup tinggi. Ini adalah misalnya masyarakat lansia, penyandang penyakit seperti diabetes, kemudian penyakit asma dan lain-lain.
Saya mengajak kepada masyarakat untuk memperhatikan sekali mereka untuk dibantu untuk diringankan. Bagi orang tua, dilarang berpergian. Bagi yang beresiko, punya penyakit bawaan didukung agar dimudahkan agar tidak harus keluar. Ini harus dikerjakan sama-sama. Kami menyampaikan kepada masyarakat, kami didukung RT/RW dan PKK untuk mengidentifikasi masyarakat yang berisiko tinggi agar mereka tidak keluar, dan terhindar dari resiko penularan.
Itu beberapa hal yang saya rasa perlu kami sampaikan. Dan kami berharap lebih banyak yang mendukung tenaga medis kita. Mereka diberikan kesehatan dalam menuntaskan tugasnya.