Pangdam Jaya: Skenario Terburuk Bisa 8.000 Kasus Positif Corona di DKI

Pangdam Jaya: Skenario Terburuk Bisa 8.000 Kasus Positif Corona di DKI

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 26 Mar 2020 10:08 WIB
Mayjen TNI Eko Margiyono resmi menjabat sebagai Pangdam Jaya menggantikan Mayjen TNI Joni Supriyatno. Sertijab dilakukan di halaman Kodam Jaya, Jakarta.
Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono menjelaskan alasan pendirian rumah sakit darurat Corona Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Eko mengatakan rumah sakit itu disiapkan untuk menampung pasien jika penyebaran virus Corona ini terus bertambah hingga mencapai ribuan pasien.

"Perlu kami sampaikan latar belakang didirikannya rumah sakit ini adalah pemerintah sudah mengantisipasi apabila penyebaran virus COVID-19 ini tidak bisa kita bendung, maka pasti akan banyak terpapar oleh virus ini sementara apabila kita mengandalkan rumah sakit-rumah sakit yang ada jelas tidak mungkin," kata Eko dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube BNPB, Kamis (26/3/2020).

Eko lantas menyampaikan hasil simulasi dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) DKI Jakarta. Eko mengatakan skenario terburuk kasus positif Corona bisa mencapai 8.000 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari hasil simulasi Forkompimda DKI karena daerah Jakarta paling banyak terpapar virus ini skenario terburuk adalah bisa mencapai 6.000 sampai 8.000 orang positif," ujar dia.

ADVERTISEMENT

RS Darurat Wisma Atlet Dibuat untuk Kurangi Beban RS Rujukan Corona:

Karena itu, kata Eko, pemerintah bertindak cepat dengan mengubah Wisma Atlet menjadi rumah sakit darurat Corona. Semua elemen dilibatkan dalam pendirian rumah sakit itu.

"Rumah sakit ini terdiri dari beberapa gabungan instansi Kemenkes, Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, TNI, Polri, dan relawan," ujar dia.

Halaman 2 dari 2
(knv/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads