Pemerintah sudah menentukan dua kelompok yang menjadi prioritas dalam pemeriksaan metode rapid test virus Corona (COVID-19). Prioritas pertama ialah mereka yang pernah melakukan kontak dekat dengan pasien yang sudah terkonfirmasi positif virus Corona.
"Di dalam konteks pemeriksaan rapid test ini kita sudah menentukan kebijakan pertama rapid test akan kita laksanakan kepada kontak dekat kasus positif yang sudah terkonfirmasi dan dirawat di rumah sakit atau kasus konfirmasi positif yang harus dilaksanakan isolasi rumah maka bagian dari penelusuran terhadap kontak keluarga yang tinggal serumah dengan pasien itu harus kita periksa semuanya," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan di laman YouTube BNPB, Selasa (24/3/2020).
Yuri mengatakan semua anggota keluarga pasien positif Corona akan diperiksa. Selain itu, rekan kerja pasien positif Corona akan diperiksa jika dia memiliki riwayat sempat bekerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kemudian di dalam perjalanan, kontaknya sebelum sakit ternyata juga ada riwayat sempat bekerja di tempat pekerjaannya dan ada lingkungan kerja yang juga memiliki kemungkinan kontak dekat maka kita juga melakukan pemeriksaan di tempat dia bekerja, ini prioritas yang pertama," ujar dia.
Rapid Test Corona Akan Diulang Setelah 10 Hari Jika Hasilnya Negatif:
Sedangkan prioritas kedua adalah tenaga medis yang melakukan pelayanan terkait virus Corona. Bahkan tak hanya itu, petugas di front office rumah sakit juga akan diperiksa.
"Kita melakukan pemeriksaan kepada semua tentang kesehatan yang kemudian terkait layanan dengan COVID-19. Ini harus kita periksa, termasuk front office rumah sakit juga kita lakukan pemeriksaan karena kita tahu bahwa mereka adalah kelompok yang sensitif untuk rentan terinfeksi COVID-19," ujar Yuri.
Pemeriksaan metode rapid test ini, kata Yuri, akan diperluas jika pemerintah telah menerima tambahan kit baru. Pemeriksaan akan dilakukan berbasiskan wilayah.
"Sudah barang tentu kalau kit yang kita datangkan semakin banyak nanti kita akan berbasis pada wilayah sementara kita tracing pada kelompok yang memiliki kerentanan tinggi yaitu kontak dekat dan petugas kesehatan," ujar dia.