Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Kemenkes di Makassar mulai besok akan mulai mengecek sendiri spesimen corona dari wilayah Sulsel dan Indonesia Timur. Sampel pasien diduga corona tidak akan lagi dikirim ke Litbangkes Kemenkes di Jakarta.
"Telah ditetapkan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK Makassar) untuk berfungsi, sampai saat ini kita telah mengambil swap dan siap untuk diperiksa. Insya Allah besok pagi kita memulai, kalau tidak ada halangan untuk memulai pemeriksaan lab," ujar Kadinkes Sulsel dr Ichsan Mustari di Makassar, Senin (23/3/2020).
Diharapkan waktu tunggu pemeriksaan sampel corona tidak lagi lama dengan beroperasinya BBLK Makassar. Diketahui, akibat lamanya waktu tunggu pemeriksaan sampel swap di Jakarta, 2 pasien corona di Sulsel yakni pasien 285 baru ditetapkan positif corona setelah 4 hari meninggal, dan pasien 286 yang ditetapkan positif corona setelah kondisinya lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah ini artinya adalah, permasalahan yang muncul adanya keterlambatan hasil yang juga tidak bisa kita salahkan Litbangkes, karena saat ini Litbangkes menerima beribu spesimen, ratusan ribu spesimen dari seluruh Indonesia yang harus diperiksa. Tentu kita tahu dengan banyaknya spesimen ini tentu memerlukan waktu untuk pemeriksaan," katanya.
Selain itu, laboratorium Rumah Sakit Pendidikan Unhas dan Laboratorium RSUP Wahidin juga telah direstui Kemenkes untuk melakukan pengecekan sendiri spesimen corona. Namun masih ada sejumlah infrastuktur yang harus dilengkapi.
"2 rumah sakit ini sementara juga (proses), tapi dia mungkin agak 1 sampai 2 bulan (baru dioperasikan). Ada ruangannya yang mau diatur ulang. Sudah ada SKnya, jadi sudah ada penetapan dari Menteri Kesehatan terkait dengan RS Unhas dan RS Wahidin," jelasnya.
"Jangan sampai kita tidak standar (pengecekan di RS Unhas dan RS Wahidin), karena jangan sampai ada yang negatif tapi positif atau disebut positif tapi ternyata negatif. Jadi harus betul-betul standar," pungkasnya.
(nvl/zap)