Istana Minta Kritik soal Corona Ditahan Dulu, PKS: Cara Pandang yang Salah

Istana Minta Kritik soal Corona Ditahan Dulu, PKS: Cara Pandang yang Salah

Yulida Medistiara - detikNews
Senin, 23 Mar 2020 17:08 WIB
Mardani Ali Sera
Mardani Ali Sera (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rahman, meminta kritik-kritik negatif terkait penanganan wabah virus Corona (COVID-19) sebaiknya ditahan sementara waktu. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai pemerintah mempunyai cara pandang yang salah.

"Tidak ada yang menyalahkan atau mengkritik pemerintah. Dari awal ini adalah usaha agar kita bertindak benar dan akurat dalam menangani pandemi Corona. Salah kalau pemerintah punya cara pandang ini kritik dan menyalahkan. Justru kita ingin mencegah agar pandemi ini tidak meledak," ujar Mardani dalam keterangannya, Senin (23/3/2020).

Mardani menyebut kebijakan pemerintah harus dikawal karena, jika tidak, nantinya rakyatlah yang menjadi korban. Ia mencontohkan tidak adanya stok masker di lapangan, padahal disebut-sebut stok masker tersedia banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban bisa diminimalkan. Kalau tidak diingatkan untuk benar dan akurat kebijakan pemerintah rakyat yang nanggung akibatnya," ungkap Mardani.

"Contoh Presiden bilang ada 50 juta masker, kenyataannya tidak ada di lapangan. APD ada, kenyataannya banyak dokter dan RS teriak kekurangan APD dan angka korban kematian dari kalangan tenaga medis tinggi. Kami akan terus mencoba jadi lisan dan hatinya rakyat," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rahman, meminta kritik-kritik negatif terkait penanganan wabah Corona sebaiknya ditahan sementara waktu. Fadjroel mengatakan pemerintah terus berusaha dalam menghadapi wabah Corona.

"Tidak ada satu pun dari 158 negara yang terkena mempersiapkan diri karena bukan saja kita berhadapan dengan virus baru, tetapi termasuk tidak ada satu negara yang membayangkan seberapa jauh dampaknya kepada masyarakat," ucap Fadjroel dalam acara 'Polemik: COVID-19 Ujian Kebersamaan Kita', Sabtu (21/3).

Halaman 2 dari 2
(yld/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads