Bukan Corona, IDI Pastikan Dokter Toni Meninggal karena Sakit Jantung-Kelelahan

Bukan Corona, IDI Pastikan Dokter Toni Meninggal karena Sakit Jantung-Kelelahan

Matius Alfons - detikNews
Minggu, 22 Mar 2020 23:35 WIB
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia dr Daeng M. Faqih, SH, MH
Daeng M Faqih (Foto: Screenshoot 20detik)
Jakarta -

PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memastikan dokter dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Toni Daniel Silitonga bukan meninggal karena virus Corona. IDI menyebut dr Toni meninggal karena sakit jantung.

"Terkait postingan IDI perihal wafatnya sejawat-sejawat anggota IDI selama situasi Pandemi Covid-19 ini, adalah benar dr Toni Daniel silitonga dalam wafatnya bukan disebabkan langsung Covid-19," kata Ketua Umum PB-IDI dr Daeng M Faqih seperti dikutip dalam postingan twitter resmi @PBIDI, Minggu (22/3/2020).

Daeng mengatakan dr Toni yang bekerja sebagai Kepala Seksi Penanggulangan virus Corona bukan meninggal karena terpapar Corona. Dia menyebut dr Toni meninggal karena kelelahan dan serangan jantung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau berpulang dikarenakan kelelahan dan adanya serangan jantung," ucap Daeng.

Kemudian Daeng menjelaskan selama menangani ancaman virus Corona di Bandung Barat, dr Toni selalu sibuk menyiapkan fasilitas kesehatan. Tidak hanya itu, menurutnya dr Toni juga turut memberikan edukasi secara luas kepada masyarakat.

"IDI sangat mengapresiasi sebesar besarnya kepada sejawat dr Toni yang di akhir hayatnya mendedikasikan pemikiran dan tenaga untuk penanganan Covid-19," ujarnya.

Daeng dan segenap PB-IDI turut mendoakan dr Toni dan dokter lainnya agar diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa. Seperti diketahui Seorang dokter dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang juga bagian dari Satgas Penanggulangan Covid-19 KBB meninggal, pada Kamis (19/3/2020) pagi di rumahnya, di Komplek Nusa Hijau, Kota Cimahi.

Saat dikonfirmasi, Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mengatakan dokter tersebut bernama dr Toni Daniel Silitonga, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinkes KBB.

Hengky mengatakan, meskipun tergabung dalam Satgas Penanggulangan Covid-19, namun almarhum meninggal bukan karena terinfeksi Covid-19 yang belakangan tengah mewabah. Melainkan akibat penyakit jantung yang dideritanya sejak lama.

Halaman 2 dari 2
(maa/maa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads