Ketua KPK Firli Bahuri mengaku memahami soal banyaknya kritik dari berbagai pihak lantaran KPK tak kunjung melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Firli mengatakan semua kritik dan hasil survei terkait kinerja KPK akan dijadikan masukan.
"Kami sangat memahami kritik dari para aktivis antikorupsi yang menanti OTT dan hasil perburuan para DPO. Sejumlah survei yang menilai kepercayaan pada KPK mengalami penurunan tentunya akan kita jadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi kami untuk melakukan perbaikan," kata Firli kepada wartawan, Sabtu (21/3/2020).
Namun, Firli menegaskan, OTT bukan satu-satu cara KPK bekerja memberantas korupsi. Firli mengatakan KPK tetap bekerja meski belum melakukan OTT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun, perlu saya tegaskan, OTT itu bukan tujuan atau gimik supaya KPK terlihat bekerja. OTT adalah salah satu alat penindakan. Belum ada OTT bukan berarti kami tidak bekerja melakukan pemberantasan korupsi dan mencegah kerugian negara," ujarnya.
"KPK saat ini sedang memperkuat pencegahan sesuai amanat UU KPK. Pasalnya, pencegahan dipandang lebih konstruktif, efisien, dan berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat," imbuhnya.
Firli mengatakan pencegahan merupakan bagian penting dalam upaya pemberantasan korupsi. Menurutnya, jika ada anggapan pencegahan diperkuat, maka penindakan akan melemah, hal itu tidak benar. Sebab, Firli mengatakan dalam upaya pemberantasan korupsi, penindakan dan pencegahan harus dilakukan secara terencana dan simultan.
"Saya juga mengajak kawan-kawan untuk melihat persoalan pemberantasan korupsi secara utuh. Bukan aksi-aksi insidental untuk kebutuhan publikasi. Bayangkan jika pencegahan tidak dilakukan, triliunan rupiah anggaran pengentasan kemiskinan, penanganan bencana, dan lainnya akan dicuri koruptor. Berapa juta orang miskin dan anak putus sekolah yang bisa diselamatkan dengan sistem pencegahan yang kuat. Berapa nyawa yang akan terselamatkan. Itulah mengapa KPK berkoordinasi intensif dengan seluruh kementerian dan lembaga negara lainnya," kata Firli.
"Jadi jangan diasumsikan kalau pencegahan diperkuat maka penindakan akan melemah," lanjutnya.
Tangkal Corona, Kantor dan Rutan KPK Disemprot Disinfektan:
Firli menekankan, hingga kini tim penindakan masih terus bekerja di lapangan. Untuk itu, Firli menegaskan KPK di era kepemimpinannya serius dalam upaya pemberantasan korupsi.
"Rekan-rekan yang bertugas di penindakan (penyelidikan, penyidikan, penuntutan, eksekusi) saat ini tetap bekerja walau harus menghadapi risiko COVID-19. Begitu juga halnya dengan rekan-rekan kami, baik penyelidik maupun penyidik, mereka tetap melakukan kegiatan di beberapa daerah propinsi untuk melakukan kegiatan untuk mencari dan menemukan peristiwa korupsi, meminta keterangan para saksi dan melakukan penggeledahan untuk mencari serta mengumpulkan barang bukti," tuturnya.
Untuk diketahui, KPK di era kepimpinan Firli Bahurimemang belum melakukan OTT lagi setelah terakhir menjerat eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan pada awal Januari 2020. KPK menegaskan tetap bekerja.
"Saya kira begini, saya menyampaikan bahwa saat ini KPK itu masih terus bekerja, kurang-lebih ada surat perintah penyelidikan (sprinlid) 63 yang sedang berjalan, baik terbuka maupun tertutup," kata Plt Jubir KPK Ali Fikri di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (12/3).