Strategi Korea Selatan Pukul Mundur Corona: Lacak, Uji, Obati!

Strategi Korea Selatan Pukul Mundur Corona: Lacak, Uji, Obati!

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Jumat, 20 Mar 2020 12:53 WIB
Cek virus corona layanan drive thru korea selatan
Cek virus Corona drive-thru di Korea Selatan. (Apvideohub)
Jakarta -

Korea Selatan (Korsel) adalah salah satu negara yang dianggap memiliki manajemen yang baik dalam penanganan virus Corona. Strategi Korea dalam penanganan Corona ini dikemas dalam slogan 3T. Apa itu?

Strategi Korsel dalam penanganan Corona ini dijelaskan oleh Dubes Korsel untuk RI Kim Chang-beom saat berbincang dengan detikcom, Kamis (19/3/2020). Pria yang akrab disapa Ambassador Kim ini mengatakan bahwa virus Corona atau COVID-19 cepat sekali menyebar. Butuh cara inovatif untuk mengatasinya.

Dia mengatakan Korsel telah memproses tes Corona 18.000 tes per hari. Hal inilah yang membuat Korsel bisa bertindak cepat.

"Korea telah memproses 18.000 tes per hari dari keseluruhan total yang telah dites mencapai 280.000. Dengan tes diagnosis yang sangat cepat ini kami dapat mengidentifikasi pasien dan juga bertindak segera untuk merawat pasien. Jadi itu untuk mengontrol penularan," kata Ambassador Kim saat berbincang dengan detikcom.


Korsel dalam hal ini memiliki slogan '3T' dalam menangani penularan penyakit COVID-19. "Lacak, uji, dan obati (trace, test, and treat). 3T, lacak, lacak infeksi dan uji kasusnya dan rawat pasien," jelasnya.

Dia pun mengatakan partisipasi warga Korsel juga penting dalam penanganan virus ini. Warga Korsel bisa turut andil dalam pemantauan melalui sebuah aplikasi peta sebaran.

"Partisipasi publik melalui keterbukaan dan transparansi dengan berbagai cara. Misalnya kita memiliki aplikasi untuk memberi tahu orang-orang di mana infeksi virus ini telah diidentifikasi. Aplikasi peta sebaran ini bisa diunduh di telepon seluler," ungkapnya.

Cara kerja aplikasi ini bisa menunjukkan warga tentang area mana saja yang menjadi episentrum penyebaran virus. Dengan adanya aplikasi ini, warga Korsel bisa punya gambaran untuk menghindari kawasan itu. Bukan hanya menunjukkan kawasan, tapi juga bangunan.

Selanjutnya, Ambassador Kim menjelaskan soal metode tes Corona ala drive-thru yang hendak ditiru Indonesia. Dia menjelaskan tes Corona ini bisa berbayar atau gratis.

"Tes ini sangat sederhana. Kamu hanya perlu melakukan registrasi di stasiun tes Corona. Jika kamu datang tanpa gejala, kamu perlu membayar. Tapi, jika kamu datang dengan gejala dan rekomendasi dokter, layanan ini gratis," ungkapnya.

Dia mengatakan saat ini ada 68 stasiun drive-thru test Corona di Korsel. Biasanya bentuk stasiun ini seperti tenda dengan aliran listrik di beberapa alat, tergantung lokasinya. Biasanya stasiun ini berada di lahan parkir atau lahan terbuka tanpa uang sewa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Biaya yang harus dikeluarkan untuk satu stasiun mencapai USD 12.000 atau sekitar Rp 180 juta (dengan asumsi nilai rupiah terhadap dolar AS 15.000). Biaya ini fix cost (biaya tetap) untuk satu stasiun.

"Jadi biasanya sekitar USD 12.000 per 1 stasiun, untuk mengatur seluruh stasiun," ujar Kim.

ADVERTISEMENT

Tonton juga Vaksin Corona Mulai Diuji Coba pada Manusia :



Sebelumnya, pemerintah sudah punya rencana menggelar drive-thru test Corona seperti Korea. Juru bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto sudah mengatakan model tes Corona drive-thru ala Korea ini sudah dibicarakan dan bukan sekadar wacana.

Jika Korsel memiliki aplikasi peta sebaran Corona, Indonesia memiliki situs pemantauan Corona. Namun bedanya, informasinya tak sampai detail hingga lokasi bangunan. Dalam situs https://corona.jakarta.go.id/peta, ada peta sebaran sesuai kawasan. Namun, tak ada bangunan dan nama jalan. Sementara itu, di situs resmi pemerintah RI, https://www.covid19.go.id/ hanya berisi data update Corona.


Data terbaru kasus Corona di Indonesia per hari Kamis (19/3) per pukul 12.00 WIB mencapai 309 kasus dan 25 orang di antaranya meninggal. Tingkat kematian (Case Fatality Rate) mencapai 8,1%. Sedangkan untuk Korsel, berdasarkan data yang dihimpun oleh Universitas John Hopkins per hari ini 11.50 waktu setempat, telah ada 8.652 kasus dan 94 orang di antaranya meninggal atau dengan tingkat kematian 1,08%.

Halaman 2 dari 2
(rdp/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads