.webp)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warganya untuk tidak keluar Jakarta selama 3 minggu ke depan sebagai langkah antisipasi penyebaran virus Corona. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) turut mendukung imbauan Anies tersebut.
"Saya kira itu satu bagian untuk menekan penyebaran virus jadi membuat pergerakan itu (virus) tidak kemudian berputar atau bertambah keluar karena episentrum saat ini kan berfokus pada DKI Jakarta," ujar Wakil Ketua Umum Pengurus Besar IDI Mohammad Adib Khumaid saat dihubungi, Kamis (19/3/2020).
Menurutnya, cara Anies tersebut cukup efektif untuk menekan penyebaran virus Corona. Beberapa negara yang terjangkit wabah virus Corona, sebut Adib, juga menerapkan hal serupa dan cukup ampuh menahan laju penyebaran COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira kalau kami memandangnya itu adalah sebuah hal yang kebijakan yang sangat bagus saat kita berbicara terkait masalah menekan penyebaran virus," ucap Adib.
Jika warga mematuhi imbauan Anies untuk tidak keluar Jakarta, Pemda DKI, sebut Adib, dapat melakukan deteksi dini.
"Pemerintah DKI pun bisa fokus penanganan, fokus untuk deteksi dini dan bisa fokus menekan penyebaran sampai jangka waktu yang selama 3 minggu itu," imbuhnya.
Diketahui, Anies Baswedan memberikan pesan kepada pejabat wilayah tingkat kota/kabupaten, kecamatan, dan kelurahan untuk menyampaikan kepada masyarakat Jakarta agar tetap di rumah. Masyarakat diminta untuk tidak keluar Jakarta minimal selama tiga minggu untuk antisipasi virus Corona (COVID-19).
"Saya penting garis bawahi, tolong kabari semua warganya, jangan meninggalkan Jakarta. Sampaikan kepada RT/RW (agar warganya) jangan meninggalkan Jakarta kecuali genting/urgen, jangan pergi, tahan. Paling tidak selama tiga minggu ke depan jangan bepergian, bertahan dulu di Jakarta, tunda," ucap Anies dalam keterangan resmi Pemprov DKI Jakarta, Kamis (19/3/2020).
(isa/isa)
