Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) Kombes Johannses Bangun mengatakan penahbisan Uskup Ruteng berjalan dengan lancar. Peserta yang datang berkurang dari jumlah awal yang ditargetkan.
"Kegiatan berjalan lancar. Pak Kapolda dan Pak Gubernur sudah menyarankan pelaksanaan tetap dilakukan tapi yang hadir jauh berkurang dari rencana semula 10 ribu. Yang hadir tadi karena saran Pak Kapolda dan Pak Gubernur yang hadir 1.000 orang," kata Kombes Johannes saat dihubungi, Kamis (19/3/2020).
Dia mengatakan pelaksanaan acara juga dilakukan dengan memperhatikan langkah-langkah pencegahan penyebaran virus Corona. Peserta yang datang dicek suhu badannya. Bahkan yang sakit disarankan tidak bergabung dalam acara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Sudah selesai, berjalan dengan kondusif. Dan pengunjung yang datang dicek suhu tubuhnya, dikasih sanitizer, dan yang sakit disarankan pulang. Disiapkan juga masker di lokasi acara," ujar dia.
Setelah acara selesai, para peserta langsung kembali ke daerah masing-masing. Selain itu, Johannes mengatakan tidak ada warga negara asing yang bergabung.
"Tidak ada WNA datang. Yang melantik Uskup Ruteng tadi Pak Kardinal," ucapnya.
Acara ini digelar sebagai penahbisan Mgr Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng. Siprianus Hormat ditunjuk Paus Fransiskus untuk menggantikan Mgr Hubertus Leteng. Siprianus Hormat akan ditahbiskan oleh Kardinal Ignatius Suharyo.
![]() |
Dari siaran langsung yang dilihat di YouTube, tampak jemaat memenuhi ruangan. Acara ini sempat diimbau untuk ditunda terkait mewabahnya virus Corona.
Acara ini disorot terkait imbauan untuk menghindari keramaian sebagai antisipasi penyebaran COVID-19. Pesan ini beberapa kali disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi juga kebijakannya ialah belajar dan bekerja di rumah.
"Kebijakan belajar di rumah, kebijakan bekerja di rumah, dan kebijakan beribadah di rumah, jangan sampai kebijakan ini dilihat sebagai sebuah kesempatan untuk Liburan. Saya lihat satu minggu kemarin di Pantai Carita, di Puncak, lebih ramai dari biasanya, sehingga hal ini akan memunculkan sebuah keramaian yang berisiko memperluas penyebaran COVID-19," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas seperti ditayangkan dalam laman YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/3).
![]() |
Dia juga meminta masyarakat mengikuti anjuran pemerintah terkait social distancing di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Sejumlah tempat keramaian diimbau untuk dihindari untuk mencegah penularan.
"Saya minta diterapkan secara ketat menjaga jarak social distancing di area publik, termasuk dalam transportasi publik, seperti di bandara, stasiun kereta api, stasiun bus untuk cegah penularan," ujar dia.
(jbr/fjp)