Pemerintah menyesalkan sejumlah rumah sakit menolak atau merujuk dengan cara semena-mena orang yang sudah masuk kategori pasien dalam pengawasan COVID-19 atau virus Corona. Asosiasi rumah sakit akan diajak duduk bersama membahas persoalan ini.
Fakta mengenai ada rumah sakit yang menolak PDP Corona itu terungkap dari pengakuan viral seorang perempuan di media sosial. Perempuan itu menyesalkan rumah sakit yang dia datangi, merujuk dia ke RS lain tanpa ada prosedur yang ketat, padahal perempuan itu dinyatakan sebagai PDP.
"Rumah sakitnya tidak mau diketahui oleh siapa pun bahwa dia sedang merawat pasien COVID-19. Inilah yang menjadi PR besar kita. Kita tahu bahwa RS itu tak lagi memiliki fungsi sosial, rumah sakit itu bisnis kok sekarang. Hotel yang room boy-nya nurse," kata jubir pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut disampaikan Yuri di channel YouTube milik presenter Deddy Corbuzier. Yuri mengatakan regulasi yang mengatur rumah sakit sudah jelas. Tidak boleh suatu rumah sakit semena-mena dalam merujuk pasien ke rumah sakit lain.
"Silakan kalau memang tidak mampu merawat, tapi kan ada mekanismenya. Buatlah rujukan yang baik. Antarlah dia atau bikin pemeriksaan penunjang lebih dulu. Yang lengkap. Baru dikirimkan," kata Yuri.
"Ini (sambil menunjuk video viral perempuan yang ditolak oleh rumah sakit) kan tidak seperti itu. Jadi ini etikanya tidak benar," kata Yuri.