Hindari Paspor Ganda, Indonesia Berlakukan Paspor Biometrik
Rabu, 07 Des 2005 22:58 WIB
Bali - Sebanyak 39 negara di kawasan Asia Eropa sepakat untuk memberlakukan paspor biometrik atau elektronik paspor mulai tahun 2006 dan paling lambat tahun 2010. Penggunaan paspor tersebut untuk mengantisipasi paspor ganda dan palsu. Indonesia direncanakan akan memberlakukan paspor biometrik pada pertengahan tahun 2006. Kesepakatan tersebut dihasilkan dalam sidang ke-4 dirjen Imigrasi Asia Eropa (ASEM) atau The 4 th Meeting for Directory General (DG) on Management of Migratory Flows Between Europe and Asia), yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Rabu (7/12/2005).Negara-negara yang bergabung antara lain Austria, Belanda, Jerman, Perancis, sedangkan dari Asia yaitu Korea, Jepang, Thailand, Malaysia, Indonesia.Dirjen Imigrasi Depkum dan HAM, Imam Santoso mengatakan penggunaan paspor biometrik tersebut untuk mengantisipasi paspor ganda dan palsu. Dalam paspor itu akan dimuat dan didata secara lengkap sidik jari, foto wajah, dan retina mata."Seseorang yang akan memohon paspor, akan kita lakukan pengecekan secara biometrik. Apakah dalam data base sudah ada data mereka sehingga dapat dihindarkan kepemilikan paspor ganda," jelas Santoso.Santoso mengatakan Indonesia akan memberlakukan paspor biometrik pada pertengahan tahun 2006. Biaya pembuatan paspor tersebut berkisar antar Rp 600 ribu sampai Rp 1 juta. Selain Indonesia, Singapura juga berkomitmen untuk memberlakuakn paspor biometrik tahun 2006. Anggota Komisi Eropa, Diedrik Paalam, mengakui bahwa penggunaan paspor biometrik membutuhkan biaya yang sangat tinggi karena menggunakan teknologi yang sangat canggih "Sehingga belum dapat ditentukan berapa investasi yang dibutuhkan," kata Paalam usai penutupan ASEM.
(mly/)