Gerindra DKI: Buat Apa Sih Warga Antre TransJ-MRT Bila Berisiko Corona?

Gerindra DKI: Buat Apa Sih Warga Antre TransJ-MRT Bila Berisiko Corona?

Danu Damarjati - detikNews
Selasa, 17 Mar 2020 07:04 WIB
Stasiun MRT Fatmawati (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)
Foto ilustrasi: Stasiun MRT Fatmawati, Senin (16/2/2020) pagi. (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)
Jakarta -

Kebijakan Gubernur Jakarta Anies Baswedan untuk mengurangi transportasi massal sempat bikin antrean calon penumpang mengular. Padahal, interaksi fisik berisiko menularkan virus Corona. Kini setelah ada perintah dari Presiden Jokowi, Anies kemudian mengembalikan operasi transportasi massal yang sempat dia kurangi itu. Fraksi Partai Gerindra DKI menilai kebijakan Anies sebenarnya sudah benar sejak awal.

"Menurut saya, langkah Pak Anies ini sudah tepat. Semestinya masyarakat juga harus sadar bahwa yang namanya virus Corona ini sangat dahsyat," kata Penasihat Fraksi Partai Gerindra, Abdul Ghoni, kepada wartawan, Selasa (17/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Virus Corona sangat berbahaya. Untuk mencegah penularannya, maka masyarakat dimintanya untuk sadar, tak perlu keluar rumah, bepergian, dan mengantre sehingga malah membahayakan diri sendiri.

"Kalau menurut saya, masyarakat harus mawas diri dengan tidak bepergian. Buat apa sih antre-antre kalau tertular wabah Corona? Kan lebih baik di rumah," kata Ghoni.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, Anies pastilah sudah memperhitungkan risiko penularan COVID-19. Bila semua orang tertular, ekonomi se-Jakarta bisa lumpuh.

Gerindra DKI: Buat Apa Sih Warga Antre TransJ-MRT Bila Berisiko Corona?Penasihat Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Abdul Ghoni (Zhacky/detikcom)

Lantas bagaimana bila masyarakat benar-benar harus berangkat kerja dan mau tidak mau harus mengantre transportasi massal?

"Kerja itu kan bisa dari rumah. Yang penting kan niatnya sesuai tugas dan fungsi. Ini juga tidak selamanya. Ini harus dipahami masyarakat," kata dia.

Pada Senin (16/3) pagi, masyarakat mengantre di sejumlah halte bus Transjakara dan juga MRT di Jakarta. Ada pula calon penumpang yang saling serobot satu sama lain. Para penumpang meminta kebijakan pengurangan operasionalisasi transportasi massal dikaji ulang oleh Anies. Kemudian, Presiden Jokowi memerintahkan agar transportasi massal tetap seperti sediakala. Anies merevisi kebijakannya.

Halaman 3 dari 2
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads