Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Tenggara (Sultra), dr La Ode Rabiul Awal, mengatakan tidak ada sanksi etik bagi oknum dokter dan perawat yang digerebek di mobil bergoyang dan videonya viral. Sebab, peristiwa itu tidak berhubungan dengan praktik sebagai dokter.
"Kalau kita gunakan pendekatan etik, itu tidak sampai ke sana. Pelanggaran etik itu kita gunakan jika berhubungan dengan praktiknya," kata Rabiul Awal saat dihubungi, Jumat (13/3/2020).
Meskipun sanksi etik tidak dikenakan kepada sang dokter, pihaknya tetap akan melakukan pembinaan. Dia ingin dokter menjadi teladan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan tetap melakukan pembinaan karena kami juga ingin anggota kami menunjukkan sikap teladan," katanya.
Rabiul juga mengaku sangat sedih atas kejadian itu. "Saya sedih dan prihatin karena ada teman sejawat dokter yang mengalami hal seperti itu," ujarnya.
Simak Juga Video "Diduga Mesum, Oknum Dokter-Perawat Digerebek di Bandara Haluoleo"
Rabiul menambahkan, hingga kini si oknum dokter belum bisa dihubungi. Dia menduga dokter itu sedang menenangkan diri.
"Jadi sampai sekarang kami juga belum bisa menghubungi yang bersangkutan mungkin karena masih stres, psikologisnya atau karena hal lain," tambahnya.
Oknum dokter yang terlibat kasus mobil bergoyang tersebut terdaftar dalam anggota IDI cabang Kota Kendari.
Video penggerebekan berdurasi 42 detik itu ramai tersebar. Diketahui peristiwa itu terjadi pada Rabu (11/3) sore.
"Ada seorang warga yang melihat keanehan dan keganjilan, mobilnya goyang. Biasanya kalau mobil yang terparkir itu orangnya meninggalkan mobil, tapi ini tidak, lalu warga melapor ke pihak Avsec bandara, dan dicek ternyata betul sudah ada kerumunan," kata Kapolsek Ranomeeto AKP Dedi Hartoyo, Kamis (12/3/2020).