Pihak petugas medis RSU Mokopido menyebutkan hal tersebut terjadi diduga dipengaruhi oleh pemukiman yang lingkungannya tidak terjaga oleh kebersihan.
"Data yang terkumpulkan, dari kemarin hingga hari ini sudah ada 100 balita. Semuanya masih dalam penanganan oleh tim medis. Saat ini, untuk penyebabnya diduga lingkungan yang kurang bersih memasuki musim pancaroba," kata Kepala Bidang Pelayanan Medis RSU Mokopido Tolitoli, Anita Isol saat dihubungi, Jumat (13/3/2020).
Menurutnya, balita yang terserang diare tak masuk RS secara berbarengan. Masing-masing pasien terdata berdomisili di sejumlah wilayah berbeda.
"100 balita tersebut, tidak masuk secara bersamaan. Faktor lain penyebab munculnya penyakit diare karena cara mencuci tangan tidak menggunakan cairan sabun antiseptik. Dan langkah ini, kita terus lakukan sosialisasi agar tidak ada lagi terserang diare," ucap Anita. (idn/idn)