PA 212-FPI Kembali Berunjuk Rasa di Depan Kedubes India Siang Ini

PA 212-FPI Kembali Berunjuk Rasa di Depan Kedubes India Siang Ini

Mei Amelia R - detikNews
Jumat, 13 Mar 2020 10:21 WIB
Aksi Massa FPI-PA 212 Geruduk Kedubes India
Foto: Demo di depan Kedubes India, Jumat (6/3)/Ari Saputra
Jakarta -

Massa gabungan dari Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Pembela Islam (FPI) hingga Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) kembali berunjuk rasa di depan Kedubes India, siang ini. Aksi massa ini merupakan protes atas kekerasan terhadap umat muslim di India.

Aksi akan digelar di depan kantor Kedubes India, Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan selepas salat Jumat. Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mengkonfirmasi soal rencana aksi tersebut.

"Iya (siang ini)," kata Slamet dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (13/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Slamet menyampaikan, aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap umat muslim di India. Massa menuntut agar pemerintahan India menghentikan kekerasan terhadap muslim yang terjadi di India.

"(Tuntutannya) Dubes India tinggalkan Indonesia," ujar Slamet.

ADVERTISEMENT

Tonton juga video saat Bendera India Dibakar, Dubes Ogah Temui Massa Aksi:

[Gambas:Video 20detik]



Seperti diketahui, Jumat (6/3) lalu, massa juga telah melakukan aksi unjuk rasa di depan Kedubes India. Ketua PA 212 Slamet Maarif sempat mengancam akan melakukan sweeping terhadap warga India di Indonesia apabila pihak Kedubes India tidak mau menemui perwakilan ulama di Indonesia.

"Saya kasih peringatan kalau sampai Jumat besok mereka tidak punya niat baik untuk bertemu dengan kita, untuk menerima ulama-ulama kita, maka mulai Jumat depan kita sudah sepakat akan bergerak untuk tidak membiarkan bendera India berkibar di Indonesia. Jangan salahkan kami kalau Jumat depan, mereka tak temui kami, anak yang datang akan men-sweeping warga India di Indonesia, Saudara," papar Slamet di lokasi aksi, Jumat (6/3/2020).

Aksi itu juga diikuti oleh ketum GNPF-Ulama Ustaz Yusuf Martak. Yusuf Martak meminta India menghentikan kekerasan terhadap muslim di sana.

"Umat muslim di Indonesia, secara institusional akan menyampaikan hak-haknya secara individu, maka Islam yang ada di India, saat ini teraniaya. Bahkan, untuk tinggal, untuk tidur, mereka sudah tidak diberikan tempat. Apalagi untuk ibadah, sarana ibadah, alat-alat ibadah," kata Ketua GNPF-Ulama, Ustaz Yusuf Martak dalam orasinya di depan Kedubes India, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020).

Pada aksi tersebut, massa sempat membakar bendera India. Aksi bakar bendera ini merupakan kekecewaan massa karena tidak ditemui oleh pihak Kedubes India.

Halaman 2 dari 2
(mei/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads