Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (TIM) mengomentari soal rencana kenaikan harga sewa gedung di TIM, Cikini, Jakarta Pusat. Pimpinan Forum Seniman Peduli TIM, Radhar Panca, menilai seharusnya seniman mendapat keringanan dalam penggunaan gedung.
"Teman TIM sudah punya deal dengan gubernur (Anies Baswedan) bagaimana seniman harus menggunakan gedung itu. Harus gratis, bukan komersial," ucap Panca kepada saat dihubungi, Kamis (12/3/2020).
Menurut Panca, salah jika Anies membandingkan harga sewa TIM dengan sewa gedung di sekitar Cikini. TIM, menurut Panca, seharusnya tidak boleh dikomersilkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang di TIM tidak bisa diperbandingkan, samakan, atau diposisikan sama degan bangunan luar. Kenapa? di luar itu dibiayai swasta, gedung bagus dan mahal sekali, wajar kalau sewa mahal. Kalau di TIM dibangun oleh uang rakyat, tak pantas dikomersilkan," ucap Panca.
Menurutnya, sebaiknya TIM menjadi lokasi pengembangan budaya. Hal itu sesuai dengan konsep sebagai pusat kesenian di Jakarta.
"TIM itu bagian dari moral, kultural untuk membangun manusia, karakter peradaban, jangan dihitung sebagai cost. Kebudayaan berkembang, manusia sebagai integritas, itu kan tugasnya TIM," kata Panca.
Simak video Formula E Ditunda, Bagaimana Nasib Commitment Fee Rp 360 M?:
Sebelumnya, Pemprov bersama dengan DPRD DKI Jakarta sedang membahas perubahan Peraturan Daerah (Perda) tentang Retribusi Daerah. Salah satu retribusi yang naik adalah harga sewa gedung Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat.
Rencana kenaikan retribusi itu, diungkapkan oleh Fraksi PSI DKI Jakarta dalam rapat Paripurna Pandangan Umum Fraksi, dan Jawaban Gubernur DKI Jakarta. Kenaikan disebut sampai dua kali lipat. Harga sewa Gedung Teater Besar naik dari Rp 30 juta menjadi Rp 60 juta per hari.
Gubernur Anies Baswedan mengaku membuat rencana itu agar perbedaan sewa dengan gedung di kawasan Cikini tidak terlalu jauh. Selain itu, Anies menyebut harga rendah mengakibatkan gedung TIM tidak sesuai fungsinya.
"Usulan perubahan tarif retribusi sewa gedung Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki difungsikan untuk mengurangi disparitas harga dengan swasta, yang memiliki harga sewa gedung yang lebih tinggi. Adapun retribusi gedung yang terlalu rendah menyebabkan frekuensi pemakaian gedung pada perkembangannya banyak yang tidak ada kaitannya dengan Kesenian atau Kebudayaan," kata Anies dalam rapat paripurna, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (11/3).
Menurut Anies, akan ada perbedaan perlakuan untuk seniman dan bukan seniman. Namun, Anies tidak membahas harga atau perbedaan tindakan tersebut.
"Bagi seniman dan kegiatan seni akan dibuatkan mekanisme khusus sesuai dengan rekomendasi Dewan Kesenian Jakarta," ucap Anies.