Agar Tak Salah Diagnosa Positif Corona, RI Terapkan 2 Cara Tes Ini

Agar Tak Salah Diagnosa Positif Corona, RI Terapkan 2 Cara Tes Ini

Andhika Prasetia - detikNews
Kamis, 12 Mar 2020 21:01 WIB
tes PCR
Foto ilustrasi tes PCR (iStock)
Jakarta -

Indonesia melakukan dua uji spesimen untuk mendeteksi ada-tidaknya virus Corona (COVID-19) pada pasien atau seseorang. Dua cara tersebut adalah PCR (polymerase chain reaction) dan genome sequencing.

"Pemerintah Amerika Serikat juga mengetahui karena beberapa PCR ternyata false positive sehingga kita gunakan 2 metode dengan genome sequencing," kata Jubir Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (12/3/2020).

Yuri mengatakan metode PCR yang pertama dilakukan untuk mendeteksi apakah seseorang terjangkit Corona. Namun ada 'batch' PCR tertentu yang sering salah menunjukkan hasil positif Corona (false positive). Maka bila hasil PCR positif, metode lanjutan, yakni genome sequencing, dilakukan untuk memastikan kembali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita juga sudah pernah PCR positif, begitu dengan genome sequencing negatif. Kalau genome ini pasti," ujar Yuri.

Metode genome sequencing, disebut Yuri, bisa memberikan kepastian apakah pasien positif atau negatif dari Corona. Metode ini memerlukan waktu sekitar 3x24 jam.

ADVERTISEMENT

"Kalau belum ada crosscheck dengan genome kita belum yakini. Dari pemeriksaan terdahulu juga PCR positif, genome negatif. Meski ada juga yang keduanya positif," ujarnya.

(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads