Polisi memberikan trauma healing kepada guru serta murid di SMAN 10 Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. Upaya itu bertujuan memulihkan psikologis guru dan murid setelah kasus orang tua murid memukul dan mengancam menembak kepala sekolah (kepsek).
"Seperti kita ketahui kejadian pemukulan dan pengancaman senjata api itu terjadinya di sekolah. Tentu kita harap kondisi psikologis guru dan murid di sekolah tidak terganggu. Maka dari itu, trauma healing kita berikan agar dengan kejadian kasus ini tidak berdampak buruk bagi mental maupun kejiwaan murid-murid serta guru-guru di sana," kata Kapolres Tanjung Jabung Barat, Jambi, AKBP Guntur Saputro saat dihubungi detikcom, Kamis (12/3/2020).
Selain trauma healing, polisi memberikan motivasi kepada siswa-siswi serta menemui siswa yang merupakan anak dari tersangka. Mereka diminta untuk tetap fokus belajar dan belajar seperti biasanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Si anak dari tersangka tetap jalani aktivitas sekolah seperti biasa. Ia jalani proses belajar seperti murid-murid lainnya. Tidak ada perbedaan sama sekali. Kita juga berikan motivasi untuknya serta murid-murid lainnya agar keinginan mereka dalam mengapai cita-cita tercapai, itu yang kita inginkan," ujar Guntur.
Trauma healing itu dilakukan polisi bersama tim pemberdayaan perempuan dan anak. Polisi juga menggandeng TNI serta kepala desa setempat untuk ikut bersama-sama dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
Polisi berharap kasus kekerasan dan pengancaman di sekolah tidak terjadi lagi. Ia meminta kejadian ini menjadi pelajaran bagi setiap masyarakat.
"Jangan ada kekerasan lagi di dalam lingkungan sekolah. Kita minta apa yang terjadi saat ini tidak terulang lagi kemudian harinya. Karena sangat disayangkan sekali jika kekerasan yang terjadi di sekolah dapat berdampak bagi psikologis anak didik. Jadikan semua ini pembelajaran bagi semuanya. Karena kekerasan tidak menyelesaikan permasalahan," terang Guntur.
Sebelumnya, polisi resmi menahan BM tersangka pemukulan dan pengancaman Kepala SMAN 10 Tanjung Jabung Barat, Jambi. BM ditahan lantaran terbukti melakukan pemukulan dan pengancaman menggunakan senjata api kepada kepsek lantaran tidak terima HP anaknya disita sekolah saat sedang ujian.