Wilayah selatan Pulau Selatan diguncang gempa tektonik M 5,1. Gempa tersebut terasa mengguncang Pacitan, Jawa Timur, hari ini pada pukul 15.03 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan gempa ini merupakan jenis gempa dangkal.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono memaparkan hasil analisis BMKG yang menunjukkan gempa ini memiliki kekuatan M 5,1. Episenter terletak pada koordinat 9,06Β° LS dan 110,56Β° BT, tepatnya di laut pada jarak 113 km arah barat daya Kota Pacitan di kedalaman 53 km.
Daryono menjelaskan gempa ini termasuk jenis gempa dangkal. Gempa ini terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia.
"Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Eurasia. Deformasi batuan terjadi di zona transisi antara Zona Megathrust dan Zona Benioff di selatan Yogyakarta. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme sesar turun (normal fault)," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan tertulis, Kamis (12/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daryono mengatakan dampak gempa berupa guncangan dirasakan di Pacitan, Ponorogo, Tulungagung, Bantul, Klaten, Wonosari, dan Yogyakarta dalam skala intensitas II-III MMI (terasa getaran seakan akan ada truk lewat). Sementara itu, di Cilacap, Trenggalek, dan Purworejo, guncangan dirasakan lemah dalam skala intensitas II MMI (getaran dirasakan dan benda-benda yang digantung bergoyang). Hingga saat ini BMKG belum menerima laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa.
Tonton juga Imbas Gempa M 5 di Sukabumi, Rumah-rumah di 3 Kecamatan Rusak :
Selain itu, Daryono menyebut lokasi sumber gempa ini dekat dengan gempa yang pernah terjadi pada 1937. Gempa itu termasuk gempa besar dengan kekuatan M 7,2.
"Lokasi sumber gempa ini sangat menarik karena sangat dekat dengan sumber gempa dahsyat yang mengguncang dan merusak di Pulau Jawa pada 27 September 1937. Saat itu terjadi gempa besar dengan kekuatan M 7,2 dengan dampak gempa mencapai VII-IX hingga menyebabkan 2.200 rumah roboh," ungkap Daryono.