Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama ditunda akibat masih mewabahnya virus Corona. Penundaan berlangsung hingga ada pengumuman lebih lanjut.
Dalam surat pemberitahuan yang diterima detikcom, Kamis (12/3/2020), penundaan diambil bukan karena kepanikan atau kecemasan. Namun semata-mata untuk kemaslahatan bersama. Surat tersebut ditandatangani Pengurus Besar NU, termasuk Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siroj.
Penundaan merupakan upaya membangun kewaspadaan dan membantu pemerintah dalam mencegah meluasnya penularan virus Corona. Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU 2020 awalnya akan dilakukan pada 18-19 Maret 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan Kesehatan Dunia WHO telah menetapkan virus Corona atau COVID-19 sebagai pandemi. Saat ini ada sekitar 118 ribu kasus infeksi COVID-19 di lebih dari 110 negara dengan risiko penyebaran yang lebih luas.
Pandemi merujuk pada situasi penyebaran penyakit yang sangat luas hingga seluruh dunia. Kondisi pandemi kerap disebut juga sebagai epidemi global. Beberapa penyakit yang pernah menerima status pandemi adalah tuberkulosis atau TBC, infeksi HIV, dan flu babi H1N1.
"Infeksi COVID-19 bukan hanya krisis kesehatan masyarakat. Kondisi ini akan menyentuh tiap sektor kehidupan," kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Saat ini di Indonesia sudah ada 34 kasus virus Corona, dengan penambahan 7 kejadian baru. Satu kasus yang disebut pasien nomor 25 meninggal, sedangkan dua kasus lainnya dinyatakan negatif virus Corona. Hingga kini belum ada obat spesifik atau vaksin untuk menangani infeksi COVID-19.
Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya pencegahan virus Corona. Misalnya dengan cuci tangan setelah beraktivitas, menjalankan pola hidup sehat dan bersih, serta menggunakan masker. Jika mengalami penurunan kondisi tubuh setelah bepergian ke luar negeri disarankan segera ke fasilitas kesehatan terdekat.
Simak video Positif Corona Gejala Ringan-Sedang, Kenali Tandanya:
(row/erd)