Penyebaran virus Corona kian mengkhawatirkan, termasuk di Indonesia. Tercatat sudah 27 kasus positif Corona, satu di antaranya meninggal dunia.
Jakarta jadi salah satu wilayah yang tercatat sebagai titik sebaran Corona. Pasien kasus 01 dan 02 terkena Corona di DKI.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim, sejak kemunculan kasus Corona di RI, pihaknya melakukan langkah pengetatan. Anies menyebut pihaknya proaktif mencegah sebaran COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu, kita memilih untuk melakukan tindakan proaktif sebagai sikap bertanggung jawab melindungi warga dari tertular virus Corona," ujar Anies saat konferensi pers di Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Anies menyebut Pemprov DKI akan melakukan pengetatan di awal. Eks Mendikbud ini menjelaskan pengetatan yang disinggung Anies juga dilakukan di negara-negara lain, seperti Singapura, Vietnam, serta Selandia Baru.
"Ada negara yang melakukan pengetatan dari awal. Singapura, Vietnam, ada Selandia Baru. Kami di Jakarta mengambil model pengetatan di awal," jelasnya.
Anies lalu mencontohkan negara-negara seperti Iran, Italia, dan Amerika Serikat yang tidak melakukan pengetatan. Ketiga negara itu, kata Anies, melakukan pengetatan saat virus sudah telanjur cepat merebak.
"Di beberapa tempat kita cek, baik di Italia, AS, maupun di Iran, mereka cenderung tidak ketat dalam membatasi ruang interaksi. Begitu kasusnya meningkat drastis, baru dilakukan pengetatan," tambahnya.
Anies menyebut pencegahan Corona tak bisa hanya dilakukan Pemprov. Semua pihak harus terlibat dalam hal ini. Dia mengatakan pencegahan Corona harus menjadi gerakan semesta.
Anies meminta semua pihak turun tangan mencegah penyebaran virus ini. Bukan hanya pemerintah dan masyarakat, sektor swasta juga diharapkan bisa berkontribusi.
Sebagai salah satu pencegahannya, Anies menginstruksikan jajarannya mengurangi kontak langsung di lingkungan Pemprov. Dia meminta jajarannya mengurangi jabat tangan dan kontak fisik. Hal ini perlu dilakukan demi mengurangi risiko penularan virus Corona.
"Tapi tidak mengurangi rasa hormat satu sama lain. Mari kita biasakan mulai hari ini untuk membatasi kontak langsung. Karena kontak langsung punya potensi penularan yang cukup besar," ujar Anies.
Anies mengimbau perusahaan-perusahaan di Ibu Kota mengikuti langkah pencegahan penularan virus Corona seperti cara Pemprov DKI Jakarta. Bila ada pegawai perusahaan-perusahaan swasta itu terindikasi, Anies berharap mereka dirumahkan tapi tetap mendapatkan penghasilan.
"Bayangkan bila ada pelayan di sebuah restoran, lalu beliau masuk dalam kategori orang dalam pemantauan harus diistirahatkan maka dia akan mengalami dilema bila istirahat penghasilannya hilang, bila dapat penghasilannya dia akan dapat potensi memaparkan kepada yang lain," kata Anies.