Nabi Muhammad SAW pernah menggadaikan baju perang miliknya kepada seorang Yahudi. Di balik keputusan tersebut, ternyata ada amanah dan alasan yang dititipkan kepada umat Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar alasan Rasulullah menggadaikan baju perang miliknya kepada seorang Yahudi bukan karena sahabat-sahabatnya pelit atau tak mampu. Melainkan agar manusia, khususnya umat Islam bisa bersikap baik kepada semua orang, termasuk orang Yahudi.
"Bukan karena sahabat pelit tapi ini amanah yang luar biasa untuk manusia. Jadi ini amanah, jangan menilai sahabat miskin tak peduli," jelas dia di sela-sela acara peluncuran buku 'Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama' di PBNU Pusat, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Rasulullah menilai orang kafir memiliki hak untuk diayomi hingga dilindungi. Maka dari itu, Rasulullah meminta manusia untuk bersikap baik kepada semua orang, terlebih ketika mereka tidak membahayakan umat Islam.
"Amanah untuk menghadapi mereka kalau mereka tidak melalukan hal yang membahayakan, mereka berteman, mereka damai meminta. Mereka ada hak untuk diayomi, dilinduingi itu amanah Rasulullah melalui menggadaikan bajunya," jelas Miftachul Akhyar.
Dari kisah Nabi Muhammad itu, petinggi PBNU itu meminta agar setiap orang bisa bersikap baik kepada semua orang. Serta, mengikuti sunnah Rasulullah.
"Jadi ini amanah ya," pungkas dia.
(pay/erd)