Politikus Gerindra Sandiaga Uno ikut mengomentari perihal Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina Basuki Tjahja Purnama alias Ahok yang masuk ke dalam bursa calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara yang Baru. Menurutnya, saat ini tak seharusnya Ahok didorong untuk mengemban jabatan lain.
"Alangkah melencengnya kalau kita sekarang setiap ada posisi terbuka itu dia (Ahok) dijadikan pembicaraan. Biarkan dia bertugas, kita berikan support, kita beri tentunya juga pemantauan hasil kerjanya seperti apa," ujar Sandiaga di Hotel Ambhara, Jl Iskandarsyah Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (11/3/2020).
Sandiaga mengatakan belum genap 6 bulan Ahok mengemban tugas sebagai Komisaris Pertamina. Menurutnya, masyarakat harus memberi kesempatan pada Ahok untuk fokus pada jabatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga baru saja ditunjuk belum sampai 6 bulan dia bertugas. Kita belum bisa memantau kinerjanya, tapi sudah di dorong-dorong. Menurut saya berikan kesempatan dia bekerja dan membuktikan hasil pekerjaannya," katanya.
Simak Video "Jokowi dan Tony Blair Bertemu di Istana, Bahas Konsep Ibu Kota Baru"
Sandiaga menuturkan sepak terjang Ahok di Pertamina sangat ditunggu. Dia berharap Ahok dapat memberikan dampak yang bagus dengan langkah-langkah yang akan dijalankan di Pertamina.
"Harapannya agar sekarang justru dengan harga minyak dan gas bumi turun ini bagaimana langkah-langkah Pertamina karena pasti penerimaan Pertamina akan terjun bebas, karena harga minyak yang sekarang ada di level 30 dollar," kata Sandiaga.
"Kita ingin dengar langkah-langkah beliau seperti apa dan bagaimana pengurangan impor migas itu sendiri ketahanan energi kita ini yang justru kita ingin dengarkan dari sosok beliau, yang menjadi satu harapan baru di Pertamina," sambungnya.
Sebelumnya, Jokowi menyebut ada empat kandidat Kepala Badan Otorita IKN. Salah satunya, Ahok.
"Kandidatnya ada ya, yang namanya kandidat memang banyak. Pertama Pak Bambang Brodjo, kedua Pak Ahok, ketiga Pak Tumiyono, keempat Pak Azwar Anas," tuturnya di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3/2020).