Cegah Corona, Sekolah Pelita Harapan Minta Murid Belajar di Rumah

Cegah Corona, Sekolah Pelita Harapan Minta Murid Belajar di Rumah

Yulida Medistiara - detikNews
Rabu, 11 Mar 2020 14:55 WIB
Sekolah Pelita Harapan
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Sekolah Pelita Harapan (SPH) meminta murid-muridnya belajar di rumah menggunakan sistem online selama 3 minggu yang dimulai 16 Maret hingga 6 April. Hal itu upaya pihak sekolah menanggapi kasus penyebaran virus corona Covid-19 di Indonesia.

Hal ini terkait dengan keputusan resmi dari para pimpinan sekolah sebagai tindakan preventif guna memastikan seluruh siswa aman dan terjaga kesehatannya. Selama masa Online Home Learning, sekolah tidak ditutup oleh karena guru dan staf tetap melanjutkan pekerjaan mereka seperti biasa.

"Ini bukanlah merupakan respon darurat, namun merupakan langkah pencegahan yang kami ambil untuk melindungi komunitas sekolah kami. Kami dapat pastikan bahwa sampai dengan hari ini, tidak ditemukan adanya korban maupun suspect COVID-19 di seluruh cabang SPH. Sejak beberapa tahun kami telah menginvestasikan dana untuk infrastruktur teknologi yang memungkinkan terlaksananya online home learning. Kebetulan, pada saat momen inilah hal ini kami implementasikan. Kami pun tetap mempersiapkan siswa untuk menghadapi ujian-ujian penting seperti Ujian Nasional dan ujian internasional yaitu IGSCE dan IBDP," tutur Matthew Mann, Koordinator dari seluruh cabang SPH, dalam keterangannya, Rabu (11/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak sekolah juga sudah menerapkan protokol keamanan bagi siapapun warga sekolah yang memasuki gedung untuk diperiksa suhu tubuhnya sejak minggu lalu. Selain itu pihak sekolah juga menyediakan cairan antiseptik hand sanitizer di beberapa titik sekolah.

Tak hanya itu pihak sekolah juga sudah membatalkan sejumlah agenda terkait campus trip. Serta menskrining sejarah perjalanan bagi seluruh warga sekolah.

ADVERTISEMENT

Mathew melanjutkan, sistem Online Home Learning memungkinkan para siswa untuk melanjutkan proses belajar-mengajar secara online di rumah masing-masing. SPH juga telah memiliki lisensi untuk menggunakan aplikasi teknologi seperti Office 365, Edmodo, SeeSaw, dan ManageBac, serta materi pembelajaran online melalui BrainPOP, IXL, Reading A-Z, EPIC, dan lain sebagainya. Melalui perangkat-perangkat ini, guru-guru dapat memberikan materi pelajaran dan siswa dapat mengumpulkan pekerjaan rumahnya.

Komunikasi tatap muka online juga dapat dilangsungkan dengan Zoom Teleconferencing yang telah terjadwal. Siswa juga dapat mengakses e-book melalui website perpustakaan SPH (e-library). SPH merupakan sekolah bertaraf internasional yang terdiri dari komunitas yang berasal dari berbagai negara.

Selain siswa dan guru WNI yang merupakan mayoritas, komunitas SPH juga terdiri dari orang-orang yang berasal lebih dari 20 negara yang berbeda dan memiliki mobilitas berpergian yang cukup tinggi. Dengan adanya komunitas internasional inilah, SPH berusaha untuk mengambil langkah preventif yang konkret di tengah maraknya penyebaran virus COVID-19 yang telah menjadi pandemi global.

Sistem Online Home Learning ini diterapkan di seluruh cabang SPH. SPH terdiri dari 5 cabang yang tersebar di seluruh Jabodetabek, yaitu SPH Lippo Village (Tangerang), Sentul City (Bogor), Lippo Cikarang (Bekasi), Kemang Village (Jakarta Selatan), dan Pluit Village (Jakarta Utara). Hingga hari ini, SPH memiliki total 2.246 siswa dari kelima cabang ini.

(yld/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads