Ajang Formula E: Penuh Kontroversi, Kemudian Ditunda Lantaran Corona

Ajang Formula E: Penuh Kontroversi, Kemudian Ditunda Lantaran Corona

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Rabu, 11 Mar 2020 12:02 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan Formula E di Monas  (Rizki Pratama)
Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan Formula E di Monas (Rizki Pratama)
Jakarta -

Rencana penyelenggaraan ajang Formula E di Jakarta telah beberapa kali menuai kontroversi. Namun, akhirnya ajang balap mobil itu ditunda lantaran wabah virus Corona.

Sebagaimana diketahui, pada 11 Maret 2020 Kemenkes telah mengumumkan jumlah sementara pasien Corona sudah mencapai 27 orang. Beberapa kasus di antaranya, berada di kluster Jakarta.


Mencermati hal ini, Gubernur DKI Jakarta mengumumkan Formula E ini ditunda. Formula E ini sebelumnya sudah beberapa kali menuai kontroversi lantaran lokasi penyelenggaraannya di Monas.

Berikut ini perjalanan gelaran Formula E, dari mulai kontroversi lokasi acara hingga akhirnya ditunda karena Corona:

1. Formula E Tidak Boleh Diselenggarakan di Monas

September tahun lalu Anies mengumumkan Jakarta siap menjadi tuan rumah Formula E. Anies mengumumkannya dalam momen konferensi pers Jakarta E-Prix, di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/9/2019).

Di atas panggung yang di belakangnya tampak jelas tugu Monas, Anies menyebut balapan Formula E dilangsungkan di Monas. Untuk menggelar balapan itu, akan ada rekayasa lalu lintas berupa penutupan jalan. Tapi Anies ketika itu belum dapat memastikan detail titik yang akan mengalami penutupan karena rancangan sirkuit belum rampung.

"Intinya akan dibuat di sini, penutupan diperkirakan satu minggu," kata Anies.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Namun tak dinyana, Kemensetneg tidak menyetujui rencana Anies menggelar Formula E di kawasan Monas. Sekretaris Mensesneg Setya Utama menyebut ada berbagai pertimbangan, salah satunya soal cagar budaya.

"Formula E nanti saya sampaikan rapat Komrah (Komisi Pengarah), bahwa Komrah tidak menyetujui apabila dilaksanakan di dalam area Monas, dengan banyak pertimbangan, di sana ada cagar budaya, ada pengaspalan," kata Setya di kantornya, Jl Majapahit, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2020).

2. Mencari Rute Baru Formula E

Anies akhirnya mencari rute Formula E baru untuk mengganti rute yang direncanakan akan dibuat di wilayah Monas.

"Begitu tidak dianjurkan tidak di Monas, ya sudah, kami akan cari yang baru. Kalau soal Formula E sih tinggal cari rute," kata Anies.

Tim rute dan Dinas Bina Marga DKI akan mengecek beberapa tempat. "Tim rute datang sore ini. Jam setengah 6 nanti mereka mendarat kemudian mereka akan langsung melihat beberapa tempat bersama dengan tim dari Bina Marga, tim dari JakPro dan executive committee-nya," ungkap Anies, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (6/2/2020).

ADVERTISEMENT

Penjelasan Anies soal Penundaan Formula E Akibat Corona:



3. Dibolehkan Ngegas di Formula E

Namun, kemudian Komisi pengarah kembali mengizinkan Formula E 2020 dilaksanakan di kawasan Medan Merdekan Monas. Hal ini tertuang dalam surat yang diteken Ketua Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka Pratikno bernomor B-3KPPKMM/02/2020.


Komisi Pengarah disebutkan menyetujui gelaran Formula E di kawasan Medan Merdeka dengan memperhatikan sejumlah hal. Seperti aturan menjaga kelestarian dan keamanan di kawasan Cagar Budaya.

"Informasi tentang surat Komrah tanggal 7 Februari tersebut betul. Dalam surat tersebut pada prinsipnya Komrah menyetujui Formula E di Kawasan Taman Medan Merdeka, dengan memperhatikan dan mematuhi peraturan perundang-undangan, antara lain UU Cagar Budaya," kata Sekretaris Kemensesneg Setya, Senin (10/2/2020).

4. Surat Rekomendasi TACB Disoal

Kontroversi soal Formula E kemudian kembali bergulir. Surat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno terkait Formula E di Monas menuai polemik. Soalnya, surat itu mengklaim telah mendapat rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi DKI Jakarta.

Duduk perkara polemik ini bermula ketika Anies mengirimkan surat kepada Mensesneg bernomor 61/-1.857.23. Surat itu ditandatangani oleh Anies pada 11 Februari 2020. Dalam surat itu, Anies mengatakan telah mendapat rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi DKI Jakarta.

"Dalam rangka menjaga fungsi, kelestarian lingkungan dan cagar budaya di Kawasan Medan Merdeka dalam pelaksanaannya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memperoleh rekomendasi TIM Ahli Cagar Budaya Provinsi DKI Jakarta yang dituangkan dalam surat Kepala Dinas Kebudayaan tanggal 20 Januari 2020 nomor 93/-1.853.15 tentang penyelenggaraan Formula E 2020," tulis Anies dalam suratnya.

Anies juga mengatakan, penyelenggara akan menaati Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya sesuai dengan empat butir hal yang perlu diperhatikan dan dimuat dalam surat persetujuan tersebut.

Namun Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi DKI Jakarta Mundardjito mengaku tak merekomendasikan pegelaran Formula E di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Keterangannya berbeda dengan poin dalam surat Anies.

"Saya nggak tahu, kita nggak bikin, saya ketuanya kan," ucap Mundardjito saat dihubungi, Rabu (12/2).

Menurut pengakuan Mundardjito, TACB pun tidak berkomunikasi dengan Pemprov DKI Jakarta soal rencana Formula E di Monas. Dia pun baru mendapat informasi ini dari media massa. Buntutnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi sampai mengadukan Anies ke Kemensetneg atas dugaan manipulasi surat rekomendasi TACB DKI Jakarta soal Formula E di Monas.

Belakangan, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah menyatakan ada salah ketik di surat itu, yang seharusnya tertulis Tim Sidang Pemugaran (TSP) malah terketik menjadi TACB.

5. Dipersoalkan Megawati

Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri sampai ikut mempertanyakan alasan Formula E digelar di Monas. Tim Formula E hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan alasan lomba balap mobil itu digelar di kawasan cagar budaya tersebut.

Mulanya, komentar Megawati soal Formula E ini disampaikan di kantor PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2020). Megawati mempertanyakan mengapa lomba balap mobil ini tak digelar di tempat lain.

"Nah, Gubernur DKI ini tahu apa tidak, kenapa sih kalau mau bikin Formula E itu, kenapa sih harus di situ (di Monas)? Kenapa sih nggak di tempat lain? Kan begitu, peraturan itu ya peraturan, kalian juga mesti tahu jangan sampai melanggar peraturan," ujar Megawati.

Saat launching rencana acara Formula E pada September 2019, Anies menilai selama ini Formula E sebagai perhelatan bergengsi dunia. Dia juga berbicara Formula E bisa mendorong masyarakat beralih ke kendaraan berbasis energi berkelanjutan, seperti energi listrik.

"Dengan kegiatan Formula E di Jakarta, kita berharap bisa mendorong, lebih kuat lagi, lebih banyak lagi masyarakat yang menggunakan kendaraan berbasis energi yang sustainable, termasuk hari ini yang berbasis listrik," ujar Anies.

6. Aspal Rencana Lokasi Formula E Tak Mulus

Tim Asistensi Komrah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka mengambil sample uji coba pengaspalan Formula E di Monas. Tim menyebut memberikan perhatian pada bekas pelapisan aspal pada cobblestone atau batu alam.

"Karena kita bisa saksikan itu masih membekas aspalnya itu. Kalau kemarin disampaikan semua mulus segala macam, ternyata tidak. Ini tidak semulus seperti yang dinyatakan, dan ini masih membekas. Jadi ada disturbing terhadap cobblestone di sini," pimpinan tim dari Komarah, Bambang Hero di kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020).


Menurut Pemprov, uji coba dilakukan untuk memilih metode terbaik dalam melapisi batu alam atau cobblestone.

"Ya kita akan perbaiki. Kita anggap sebagai masukan," ucap Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (JakPro) Dwi Wahyu Daryoto, kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020).

7. Formula E Akhirnya Ditunda

Saat Presiden Jokowi mengumumkan ada dua kasus Corona di Depok, Anies turut memberi arahan. Anies tak akan mengeluarkan izin keramaian.

Sementara itu, banyak pihak mendesak agar Formula E di Jakarta ditunda atau dibatalkan karena masih ada penyebaran virus Corona (COVID-19). Desakan itu salah satunya disampaikan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. Riza menyebut penyebaran Corona tak boleh dianggap sepele.

"Tentu masalah Corona ini masalah yang tidak boleh dianggap enteng. Arab Saudi saja membatasi umroh. Padahal, sesuai yang penting lebih daripada Formula E, itu ibadah menghadap ke Mekah, Madinah, beribadah," ujar Riza saat 'Ngobrol Bareng Cawagub DKI' di Conclave Wijaya, Jalan Wijaya I, Jakarta Selatan, Jumat (6/3).

Pihak panitia penyelenggara atau organizing committee (OC) pun memberi penjelasan. Panitia ketika itu masih menunggu pengumuman dari pemerintah.

"Kepedulian masyarakat luas dan stakeholders yang disampaikan kepada kami dalam bentuk masukan-masukan melalui berbagai medium komunikasi menjadi pertimbangan kami yang terus dikomunikasikan dengan FEO untuk mengambil langkah terbaik," kata Director of Communication and Sustainability OC Formula E Jakarta Felicia Idama dalam keterangannya, Sabtu (7/3/2020).


Namun, akhirnya Formula E benar-benar ditunda. Penundaan tersebut dituangkan melalui surat Nomor 117/-1.857.73 yang ditandatangani oleh Anies ditujukan kepada Organizing Committee Jakarta E-Prix tanggal 9 Maret 2020. Anies meminta agar Formula E ditunda.

"Mencermati perkembangan COVID-19 di berbagai belahan dunia khususnya di DKI Jakarta, maka peyelenggaraan Formula E yang semula dijadwalkan pada bulan Juni 2020 agar ditunda pelaksanaannya," demikianlah bunyi surat tersebut seperti yang diterima detikcom, Rabu (11/3/2020).

"Demikianlah pemberitahuan ini disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads