Pemerintah provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa akan melakukan langkah pengetatan di awal untuk mencegah paparan virus Corona. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut pihaknya akan proaktif mencegah penyebaran virus itu.
"Karena itu kita memilih untuk melakukan tindakan proaktif sebagai sikap bertanggung jawab melindungi warga dari tertular virus Corona," ujar Anies saat konferensi pers di Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Anies mengatakan, pemprov akan melakukan pengetatan di awal. Model seperti ini dilakukan di negara-negara lain seperti Singapura, Vietnam juga Selandia Baru. Jakarta, akan melakukan hal yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada negara yang melakukan pengetatan dari awal. Singapura, Vietnam ada Selandia Baru. Kami di Jakarta mengambil model pengetatan di awal," jelasnya.
Dia mencontohkan negara-negara seperti Iran, Italia dan Amerika Serikat tidak melakukan hal tersebut. Ketiga negara itu, kata Anies melakukan pengetatan saat virus sudah terlanjur cepat merebak.
"Di beberapa tempat kita cek, baik di Italia, AS, maupun di Iran, mereka cenderung tidak ketat dalam membatasi ruang interaksi. Begitu kasusnya meningkat drastis baru dilakukan pengetatan," tambahnya.
Anies mengatakan, sejumlah langkah yang dilakukan pemprov adalah membatasi izin keramaian, membatasi interaksi di ruang publik yang punya potensi paparan, menunda penyelenggaraan Formula E, membatasi kontak fisik langsung di lingkungan pemprov DKI Jakarta.
Anies Tiadakan CFD Selama 2 minggu ke Depan: