.webp)
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat membuka ruang crisis center untuk pemantauan warganya agar mendapat penanganan cepat terkait wabah virus Corona. Sepuluh orang yang menghubungi crisis center pun sudah ditindaklanjuti.
"Info (call center) 112 hingga hari ini, masuk penelpon sebanyak 10 orang. Dan alhamdulillah 10 orang itu sudah dilakukan screening, dan tidak ada indikasi ke arah terjangkit COVID-19," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok Sidik Mulyono, di ruang Crisis Center Virus Corona di Balai Kota Depok, Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020).
Sidik mengatakan sepuluh orang yang discreening ini disebut mengalami penyakit biasa, atau tidak terkena gejala Corona. Orang-orang tersebut, lanjutnya, telah diarahkan untuk berobat di puskesmas terdekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari 10 orang itu, ada 1 orang itu yang menanyakan prosedur pemulangan TKI (tenaga kerja Indonesia). Dan kami sudah menjawab, urusan TKI sudah ada screening khusus di airport. Nanti dari sana, oleh pihak otoritas sana, nanti disampaikan kalau ada yang perlu ditangani daerah, gitu," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok Sidik Mulyono mengatakan crisis center ini dibuat untuk mengumpulkan data warga Depok yang masuk daftar orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). Crisis center ini memanfaatkan ruang City Operation Room Pemerintah Kota Depok.
"Crisis center fisiknya adalah kita menggunakan ruang rapat, ada meja bulat dan meja beberapa perangkat komputer yang dibutuhkan. Komputer ini untuk pendataan yang masuk, termasuk secara maping," ujar Sidik di ruang Crisis Center Virus Corona di Balai Kota Depok, Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat, Kamis (5/3).
Tonton juga Depok akan Bentuk Crisis Center Covid-19 Terkait Virus Corona :
