Pemerintah Indonesia setiap harinya telah meng-update data pasien yang positif ataupun suspect virus Corona atau COVID-19. Namun hingga kini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tidak membuka data pasien secara gamblang dalam bentuk website terbuka yang bisa dilihat kapan saja oleh masyarakat. Kenapa?
"Untuk tracing mohon maaf kita tidak bisa membuka seperti halnya di Singapura, karena tracing kita tidak berputar pada wilayah yang kecil. Atau tracing yang kita kejar berada di luar Pulau Jawa," kata juru bicara pemerintah untuk urusan virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Selasa, (10/3/2020).
Yuri mengatakan pemerintah sangat hati-hati jika berbicara data mengenai pasien Corona. Sebab, Yuri mengatakan pemerintah berkaca saat peristiwa evakuasi WNI dari Wuhan China ke Natuna, Kepulauan Riau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan ini ada di tempat kami, mohon maaf nggak bisa kita buka lebar-lebar karena responsnya macam-macam. Kita tahu pengalaman kemarin ditolak mentah-mentah, pada saat kita memutuskan Natuna sebagai tempat pemantauan, oleh karena itu kita harus hati-hati," jelasnya.
Simak Juga Video "2 Pasien Sudah Negatif Corona, Begini Kabar 17 Pasien Lainnya"
Seperti diketahui, pemerintah setiap harinya mengumumkan jumlah pasien positif virus Corona atau COVID-19 di wilayah Indonesia. Saat ini, sudah ada 19 pasien yang positif virus Corona.
"Kasus yang terkonfirmasi positif sebanyak 19," kata Yuri kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Senin (9/3) pukul 17.45 WIB.
Dari 19 kasus, dua pasien adalah warga negara asing. Sementara kasus penularan juga ada yang merupakan imported case, atau pasien yang masuk ke wilayah RI, namun tertular virus Corona di luar negeri.