RSPI Sulianti Saroso akan membuat video untuk membantu psikologis pasien positif Corona. Direktur Medik dan Keperawatan RSPI SS, Dyani Kusumowardhani, mengatakan bantuan itu bertujuan memperbaiki kondisi pasien.
"Kami sedang mengupayakan untuk membuat suatu video kemudian yang bisa dilihat para pasien ini supaya membantu psikologis mereka, jadi apa pun juga kami upayakan untuk memperbaiki kondisi mereka," kata Dyani saat jumpa pers di RSPI Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (10/3/2020).
Namun Dyani tidak menjelaskan rinci bagaimana mekanisme program itu nanti. Dia menyerahkan hal itu kepada tim psikologi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu nanti dari psikolog kami yang membuat program ya, intinya akan membantu pasien yang dalam perawatan, di ruang isolasi, sendiri, dalam keadaan mungkin tidak nyaman ya, bisa menjadi lebih baik dan mendukung untuk percepatan kesembuhan pasien," ujarnya.
Pertimbangan bantuan psikologi ini muncul ketika kondisi pasien 01 dan pasien 02 belum juga menunjukkan hasil negatif Corona selama lebih dari sepekan dirawat diisolasi. Meski kondisi klinis dikatakan baik, Dyani menyebut kemungkinan ada hal lain yang menjadi faktor.
"Mungkin ada faktor x lain yang membuat kuman masih ada di dalam tubuh mereka. Kita belum tahu persis. Faktor x dari si penderita," ucapnya.
Keadaan ini berbeda dengan kondisi pasien 06 dan 14. Dua pasien, Kasus 06 dan 14, dinyatakan negatif virus Corona setelah menjalani 5 hari isolasi.
Kasus 06 adalah ABK Diamond Princess. Sementara Kasus 14 adalah seorang pria 50 tahun yang tertular virus Corona di luar negeri.