PD Sarana Jaya mengaku akan kooperatif dalam pemeriksaan kasus dugaan pengadaan tanah yang sebagian digunakan untuk DP Rp 0. Beberapa karyawan telah diperiksa dalam kasus tersebut.
"Memang betul ada surat panggilan dari Bareskrim dan sudah ada beberapa karyawan Sarana Jaya yang dipanggil karena itu. Kami kooperatif untuk hal itu. Jadi hanya itu yang bisa kami sampaikan," ucap Humas Sarana Jaya, Keren Margaret Vicer, saat dihubungi, Selasa (11/3/2020).
Karen mengatakan menyerahkan semua proses hukum ini ke pihak kepolisian. Keren menyebut, pemeriksaan sudah dilakukan cukup lama terkait kasus tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena masih dalam proses. Semua kami serahkan ke pihak kepolisian. Beberapa minggu ke belakang panggilan," kata Keren.
Namun, Keren dan pihak Sarana Jaya enggan menyebut proyek pembangunan mana yang sedang diselidiki oleh Bareskrim Polri. Mereka mengaku informasi tersebut sudah masuk ranah penyelidikan polisi.
"Detailnya kami belum tahu. Itu ranah kepolisian. Kami cuma diminta keterangan dan kami koorperatif," kata Keren.
Sebelumnya, polisi menyebut kasus dugaan korupsi pembelian tanah yang dilakukan PD Sarana Jaya masih dalam tahap penyelidikan. Polisi pun telah menerbitkan surat pemanggilan untuk sejumlah orang dari PD Sarana Jaya.
"Benar, lidik (penyelidikan)," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono kepada wartawan, Senin (9/3).
PD Sarana Jaya juga mengakui adanya penyelidikan dugaan korupsi, bahkan pencucian uang oleh Bareskrim Polri dalam pengadaan aset berupa tanah yang dilakukannya. Salah satu BUMD DKI Jakarta itu mengakui bila pengadaan tanah itu sebagian akan digunakan untuk pembangunan rumah DP Rp 0.
"Memang sebagian kita mau adakan DP (Rp) 0 di sana, tapi ada penataan kawasan juga. Iya, (yang diperiksa) bukan hanya DP Rp 0," kata Direktur Utama PD Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan terpisah.