Polisi menemukan alat isap sabu saat menangkap orang tua siswa yang memukul Kepala SMAN 10 Tanjung Jabung Barat, Jambi. Polisi menduga pemukulan itu dilakukan karena terpengaruh narkoba.
"Saat ditangkap anggota tadi ada barang bukti berupa alat isap sabu di dalam tas yang dipakainya. Kita akan cek urinenya juga nanti, dugaannya mungkin aksi yang dilakukan tersangka karena terpengaruh narkoba," ujar Kapolres Tanjung Jabung Barat, Jambi, AKBP Guntur Santoso kepada detikcom, Senin (9/3/2020) malam.
Polisi juga menyita dua pucuk senjata api milik tersangka. Selain itu, ada 1 butir peluru yang disembunyikannya di belakang rumahnya serta di kebun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya kita amankan satu pucuk airsoft gun, namun ternyata ada yang lainnya lagi, yaitu senpi rakitan dan peluru aktif. Kita juga belum tahu apa tujuannya menggunakan senpi itu," terang Guntur.
Simak Video "Polisi Tangkap Tiga Kurir Sabu Sindikat Internasional di Makassar"
Guntur menerangkan, pihaknya juga telah memeriksa tersangka. Tersangka mengaku menyesali perbuatannya.
"Tersangka saat kita periksa sempat terlihat sedih gitu, dan mengaku menyesal atas perbuatannya kepada kepsek tersebut. Intinya waktu diperiksa dia begitu menyesal," kata
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jambi, Lukman, mengatakan ortu siswa tidak hanya memukul meski kepsek mengelak. Ortu siswa tersebut juga memperlihatkan pistolnya.
"Dielak-elak sama kepsek. Diambil batu bata, stok pramuka, dihantamnya ke kepsek, tapi tak kena. Tapi dia ancam waktu itu. Dia ngangkat bajunya, nampaklah pistolnya, 'macam-macam kamu saya tembak'," ujar Lukman menirukan ancaman ortu siswa itu.