Polisi telah mengamankan enam pelajar yang diduga menjadi pelaku pelecehan seksual, termasuk korbannya, di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara (Sulut). Kepada polisi, kelima pelajar mengaku hanya iseng ramai-ramai menggerayangi temannya itu.
"Sedang diperiksa dugaan perlakuan bully kepada salah seorang temannya. Dari hasil pemeriksaan awal yang kami lakukan, kejadian di video tersebut dibuat sebagai bahan candaan atau iseng, tanpa maksud apa pun sambil menunggu guru di kelas," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abaraham Abast kepada detikcom, Selasa (10/3/2020).
Jules menuturkan para pelaku berusia 16-17 tahun. Pagi tadi anggota Polsek Bolaang Mongondow menjemput para pelajar tersebut dari sekolahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka diamankan di sekolahnya, sekolah menengah di Kabupaten Bolaang Mongondow," ujar Jules.
Sebelumnya, Jules menuturkan kelima terduga pelaku terdiri atas tiga siswa dan dua siswi dengan inisial RM, FL, NP, PN, dan NR. Sementara korban berinisial RG.
Untuk diketahui, beredar video berdurasi 26 detik yang menayangkan suasana sebuah ruang kelas. Di situ terlihat seseorang yang mengenakan seragam putih-abu-abu dipegangi kaki dan tangannya oleh sejumlah orang.
Organ intim si siswi dipegang-pegang, baik oleh pria maupun wanita yang memegangi kaki dan tangan si siswi.
Kepala Dinas Pendidikan Sulut, melalui Kepala Bidang SMA Artuhur Tumipa, mengatakan akan menindaklanjuti informasi yang beredar di media sosial terkait video itu. Polda Sulut juga telah mengerahkan tim siber dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulut untuk memeriksa dan melacak asal muasal video tersebut.
Pagi ini, Menteri PPPA Gusti Ayu Bintang Darmawanti merasa prihatin atas pelecehan seksual yang dialami siswi tersebut. Bintang pun menegaskan penanganan kasus ini akan cepat selesai.