.webp)
Putusan Mahkamah Agung (MA) dalam pembatalan kenaikan iuran BPJS Kesehatan per 1 Januari 2020 membuat perasaan para penyintas korban bencana di Sulawesi Tengah menjadi lega. Para penyintas menyebut putusan tersebut pilihan terbaik.
Ridwan Mupangga, salah satu penyintas di Palu menuturkan, saat gempa rumahnya hancur. Untuk itu dia bersyukur.
"Allhamdulillah, batal naik. Saya ini adalah korban gempa Palu, rumah hancur, pekerjaanpun ikut hancur. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas putusan MA," ucap Ridwan, saat ditemui, Senin (9/3/2020) pukul 17.30 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutkan bahwa putusan MA dalam pembatalan kenaikan iuran BPJS per 1 Januari 2020 adalah pilihan terbaik.
MA mengabulkan judicial review Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2019 tentang Jaminan Kesehatan. Dalam putusannya, MA membatalkan kenaikan iuran BPJS per 1 Januari 2020.
"Mengatakan Pasal 34 ayat 1 dan 2 Perpres Nomor 75 Tahun 2019 tentang perubahan atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat," juru bicara MA, hakim agung Andi Samsan Nganro saat berbincang dengan detikcom, Senin (9/3/2020).
"MA mengabulkan judicial review Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2019 tentang Jaminan Kesehatan. Dalam putusannya, MA membatalkan kenaikan iuran BPJS per 1 Januari 2020," imbuhnya.
Tonton juga BPKP Tak Ungkap Hasil Audit BPJS Kesehatan ke Publik, Kenapa? :
