Demo Tolak Omnibus Law di DPR, Orator Sebut Jokowi Beri Ilusi ke Rakyat

Demo Tolak Omnibus Law di DPR, Orator Sebut Jokowi Beri Ilusi ke Rakyat

Sachril Agustin - detikNews
Senin, 09 Mar 2020 14:16 WIB
demo omnibus law
Foto: Demo tolak Omnibus Law (sachril/detikcom)
Jakarta -

Buruh dan mahasiswa berunjuk rasa di gedung DPR, Jakarta menolak omnibus law RUU Cipta Kerja. Massa menyebut pemerintahan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) saat ini penuh dengan ilusi.

Sekretaris Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) Emilia Yanti Siahaan mengatakan, Jokowi tidak memerhatikan hak-hak buruh, petani, perempuan, dan mahasiswa. Dia menyebut, Jokowi tak mampu mengatasi persoalan-persoalan yang ada di Indonesia.

"Di periode pertamanya, dia lebih banyak memberi perhatian oleh pembangunan infrastruktur. Dia (Jokowi) terus menambah utang. Apa menjadi kebutuhan pokok dan kebutuhan dasar tidak menjadi perhatian Jokowi," kata Emilia dari atas mobil komando, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di periode kedua, dia (Jokowi) terus memberi ilusi ke rakyat Indonesia. Dia mengeluhkan banyaknya peraturan Indonesia yang tumpang tindih. Dia mengeluhkan banyaknya peraturan-peraturan UU yang saling berkontraksi," lanjutnya.

Emilia mengungkapkan, selain outsourcing, upah buruh akan dibayar per jam bila RUU Cipta Kerja disahkan. Selain itu, lanjutnya, banyak akan ada banyak PHK massal.

Menurut Emilia, Jokowi tak mampu menghukum perusahaan nakal yang seenaknya memecat karyawannya.

"Jika Jokowi berkeyakinan omnibus law bisa menciptakan lapangan kerja, mengapa dia tak mampu menghukum pengusaha nakal, pengusaha gelap yang mem-PHK karyawannya, yang lepas dari tanggung jawabnya?" ucap dia.

Kepala Departemen Hukum dan Kamas dari GSBI Karawang, Rahmat menyebut mempertanyakan kinerja DPR RI bila omnibus law RUU Cipta Kerja disahkan.

"Sejatinya mereka (anggota DPR) adalah pelayan wakil rakyat, bukan penindas rakyat, bukan penghianat rakyat. Ketika omnibus law dijalankan, qpakah mereka pantas disebut wakil rakyat? Tidak," ucap Rahmat dari atas mobil komando.

Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Kiki menyebut, masih banyak perempuan di Indonesia yang tertindas. Kiki menjelaskan, banyak banyak perempuan dari desa yang pindah ke kota atau luar negeri untuk dapat bertahan hidup.

"Jutaan perempuan yang menggantungkan nasibnya, cita-citanya, di perkotaan dan luar negeri, Joko Widodo sama sekali tidak campur tangan untuk memajukan hidup kaum perempuan," jelas Kiki.

Terpantau, unjuk rasa di depan gedung DPR masih berlangsung. Polisi, masih melakukan pengamanan di sekitaran lokasi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads