#GejayanMemanggilLagi Tolak Omnibus Law, DPR: Kami Akan Lebih Terbuka

#GejayanMemanggilLagi Tolak Omnibus Law, DPR: Kami Akan Lebih Terbuka

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Senin, 09 Mar 2020 13:09 WIB
Sufmi Dasco Ahmad
Foto: Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad (Tsarina/detikcom)
Jakarta -

Aksi #GejayanMemanggilLagi menolak omnibus law RUU Cipta Kerja digelar pada siang ini di Yogyakarta. Pimpinan DPR RI mempersilakan masyarakat mengemukakan keberatannya terhadap draf RUU tersebut.

"Kalau unjuk rasa yang dilakukan di Gejayan ini kan bukan baru pertama kali. Tempo hari waktu revisi UU KPK juga begitu. Pada prinsipnya kita mempersilakan semua unsur dari masyarakat untuk mengemukakan pendapat yang dijamin oleh UU," kata Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/3/2020).

Dasco mengatakan DPR periode tahun ini akan lebih terbuka terhadap keberatan dari masyarakat. Dasco juga mengatakan DPR akan lebih terbuka terhadap usulan-usulan dari masyarakat terkait RUU Cipta Kerja untuk perbaikan sejumlah pasal.


"Namun dalam periode kali ini, DPR akan lebih terbuka, nanti kita akan waktu reses kita persilakan kepada unsur masyarakat tersebut yang menyatakan keberatan tetapi juga mungkin memberikan usulan-usulan terhadap perbaikan pasal dari omnibus law cipta kerja ini," ujarnya.

Dasco mengatakan beberapa waktu lalu dirinya telah menerima sejumlah perwakilan masyarakat yang menyatakan keberatan dengan isi draf omnibus law. Dasco menyebut telah membuat tim kecil untuk mensinkronkan sejumlah pasal guna mendapatkan solusi dari pasal-pasal yang dinilai kontrovesial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak Juga Video "Serikat Buruh Kembali Gelar Aksi Tolak Omnibus Law di DPR"

ADVERTISEMENT

[Gambas:Video 20detik]


"DPR hampir setiap waktu dari mulai bulan Februari kita sudah juga menerima perwakilan-perwakilan dari unsur masyarakat yang menyatakan keberatan dengan omnibus law dan kita juga sepakat dengan beberapa komponen untuk sama-sama membuat tim kecil yang kemudian kita akan coba melakukan sinkroniasi pasal-pasal. Sehingga pasal-pasal yang dinilai kontroversial itu dapat dicarikan solusinya," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Aksi #GejayanMemanggilLagi akan digelar siang ini. Peserta aksi menyatakan akan menyampaikan protes terkait RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law.

"Kami yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UGM ikut turun dalam Gejayan memanggil hari ini. Dari update tadi malam, estimasi 320 orang. Kalau dari kami BEM KM UGM, berfokus di RUU Cipta Kerja," ujar Ketua BEM KM UGM, M Sulthan Farras kepada detikcom melalui pesan singkat, hari ini.


Sulthan mengungkap ada ratusan mahasiswa UGM yang akan bergabung dalam aksi siang nanti. Menurutnya, aksi kali ini baru sebagai eskalasi awal untuk membangun jejaring antar elemen.

"Menumbuhkan kembali kesepakatan bahwa RUU CIPKA kehilangan keberpihakannya pada masyarakat luas dan kue privilege terbesar dari kebijakan ini dihadiahkan untuk golongan pengusaha dan investor," urai Sulthan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads