Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengatakan makna mandiri telah berkembang lebih luas. Kini mandiri bukan lagi berarti mampu berdiri sendiri, melainkan harus dapat menyinergikan usahanya dengan perusahaan lain dengan mengikuti perubahan zaman.
Misalnya, kini sebuah perusahaan tidak lagi harus memiliki aset untuk dapat menjalankan bisnisnya, seperti perusahaan yang mengiklankan penginapan bukan berarti harus memiliki hotel sendiri atau perusahaan yang mempromosikan tiket bukan berarti harus punya armada transportasi.
"Makna kemandirian sudah semakin luas. Selain memiliki usaha yang kuat, mereka harus bisa bekerja sama dengan perusahaan lain, agar eksistensinya semakin baik, dan usahanya bertambah besar," terang Jazilul dalam keterangannya, Senin (9/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara pada acara Kopdar NUtizen dan NUGres di Gedung Pimpinan Cabang NU Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Minggu (8/3/2020). Ia menambahkan saat ini perusahaan tidak harus menjalankan seluruh urusannya sendiri, membutuhkan sinergi dengan perusahaan atau pihak lain.
"Karena tidak semua urusan perusahaan harus ditangani sendiri, tapi membutuhkan kerja sama dengan pihak lain," ujarnya
Sebab itu, Jazilul menilai salah satu pekerjaan yang harus dilakukan adalah membangun kepercayaan dari masyarakat untuk menumbuhkan kemandirian di tubuh NU (Nahdlatul Ulama). Caranya adalah dengan membuat masyarakat yakin bahwa NU melaksanakan pekerjaannya dengan baik tanpa menimbulkan kecurigaan. Jika pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan baik, maka sebagian tugas telah selesai.
"Di Gresik ini ada ratusan perusahaan, kalau mereka sudah percaya dengan NU, tidaklah terlalu sulit bagi kita mengajak mereka melakukan kerja sama. Apalagi, mereka juga memiliki banyak anggaran yang sesungguhnya bisa diperuntukkan bagi masyarakat, namun belum terserap dengan baik," tambah Jazilul.
Jazilul mengajak PC NU Gresik membangun kepercayaan masyarakat dengan cara menjalankan prinsip-prinsip manajemen dengan baik dan benar. Dapat dimulai dengan penataan pengaturan dana infak, zakat, serta sedekah yang selama ini telah dipercayakan kepada masyarakat NU Gresik.
Sebagai informasi, Kopdar yang berlangsung tersebut mengangkat tema Membedah Visi dan Kemandirian NU. Dalam acara tersebut juga turut hadir Ketua Lazisnu Gresik Mushoffa Aziz dan Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Gresik, Ahmad Jazuli.
(akn/ega)