Bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional setiap 8 Maret, Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menegaskan kaum perempuan merupakan salah satu pilar negara. Karena itu, kaum perempuan harus mendapat perhatian agar mampu mengembangkan dirinya sehingga lebih maju, kuat dan mandiri.
"Negara akan kuat jika kaum perempuannya mulia dan kuat. Sebaliknya, jika perempuannya terbelakang dan tertindas, maka negara itu pun akan mengalami kemunduran. Karena itu kita harus memberikan peluang seluas-luasnya, bagi para perempuan untuk membangun dan mengembangkan dirinya sendiri," kata Jazilul dalam keterangannya, Minggu (8/3/2020).
Hal itu disampaikannya Fawaid saat memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di hadapan Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Gresik yang berlangsung di Hotel Sapta Nawa Gresik. Ikut hadir pada acara tersebut Miftahul Jannah (PP Fatayat), Dewi Winarti (PD Fatayat provinsi Jawa Timur dan Ketua PC Fatayat Kabupaten Gresik Ainul Farodisa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan itu, Jazilul berharap Fatayat NU bisa menjadi teladan dan pelopor pembangunan bagi para perempuan Indonesia. Tidak hanya bisa membangun diri dan keluarganya, tetapi juga membangun perempuan dan masyarakat di sekitarnya.
Jika sekarang zamannya media sosial, maka Fatayat juga harus mengambil peran di media sosial. Fatayat harus mampu mengambil keuntungan dan kelebihan dari dunia Maya. Dan tidak melulu mempertahankan metode lama yang sudah ditinggalkan generasi muda.
"Yang namanya kuat, itu bukan karena besar atau tinggi. Tetapi yang namanya kuat itu adalah kesanggupan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Jadi, Fatayat pun harus mampu menyesuaikan dirinya dengan zaman sekarang," tambah Jazilul.
Untuk itu, dalam menghadapi satu abad Nahdlatul Ulama, Jazilul mengajak Fatayat untuk semakin kreatif dan inovatif dalam menjalankan roda organisasi. Karena kalau tidak, bukan tidak mungkin, dalam waktu yang tidak lama lagi, Fatayat akan tergilas oleh perkembangan zaman.
(akn/ega)