Finalis Puteri Indonesia dari Sumatera Barat Kalista Iskandar mendadak menjadi sorotan lantaran tidak berhasil melafalkan Pancasila dengan benar di Grand Final ajang Pemilihan Puteri Indonesia 2020. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan ada faktor lain yang mungkin menyebabkan Kalista gugup.
"Memang kita sayangkan Kalista Iskandar salah menyebutkan Pancasila. Namun, tidak bisa kita pungkiri faktor lain yang bisa menyebabkan tidak tepatnya jawaban Kalista seperti grogi/gugup dan sebagainya," kata Bintang kepada detikcom, Sabtu (7/3/2020).
Bintang lantas memaparkan penilaian juri terhadap sosok Kalista. Finalis dari Sumbar itu dianggap sangat percaya diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat percaya diri, cara berkomunikasinya ramah dan hangat. Tidak terkesan angkuh atau mau menonjolkan diri," ujar Bintang.
Selain itu, Kalista disebut sebagai salah satu peserta terbaik dalam menceritakan pengalaman hidupnya. Kalista juga dianggap mampu menjelaskan dengan baik rencananya jika terpilih menjadi Puteri Indonesia.
"Memiliki berbagai aktivitas terutama memberdayakan anak-anak kurang mampu," ujar dia.
Karena itu, Bintang meminta semua pihak untuk melihat kejadian ini dari perspektif lain. "Mungkin kita bisa meliat dari berbagai perspektif dalam melihat kejadian ini," ujar Bintang.
Momen Kalista tidak berhasil melafalkan Pancasila dengan benar itu terjadi di acara Grand Final Pemilihan Puteri Indonesia 2020 yang disiarkan langsung di SCTV. Kalista mendapat pertanyaan dari Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet.
"Kita beruntung memiliki Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Pertanyaan saya adalah, apakah Kalista hafal lima sila yang terkandung dalam Pancasila?" tanya Bamsoet.
"Terima kasih, Pak," ucap Kalista kepada Bamsoet. Dia lalu mulai melafalkan satu per satu butir Pancasila.
Sila pertama hingga ketiga dilafalkan dengan lancar oleh Kalista. Saat melafalkan sila keempat, Kalista salah ucap.
"Nomor empat, kemanusiaan yang...," ucap Kalista yang langsung disambut sorakan penonton.
Meski salah, Kalista tetap mencoba untuk menguraikan isi sila keempat. Sayangnya jawabannya tidak tepat. "Kemasyarakatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan, dalam permusyawaratan per.. masyarakat, perwakilan," sambung dia.
Kesalahan perempuan berusia 21 tahun ini masih berlanjut saat dia melafalkan sila kelima. "Lima, kemanusiaan sosial yang adil dan beradab," kata Kalista sembari disambut sorakan penonton.
Meski demikian, Bambang tetap mencoba memberi apresiasi kepada Kalista yang sudah mau berusaha menjawab pertanyaannya. "Terima kasih Kalista, Anda layak menang," ucap Bambang