Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri acara Haul dan Takbir Akbar pondok pesantren Assiddiqiyah ke-35 di Kedoya, Jakarta Barat. Dalam acara tersebut, Maruf berbicara mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul hingga ekonomi syariah.
Ma'ruf mengatakan bahwa salah satu prioritas pemerintah saat ini adalah mencetak SDM yang unggul. Dia merasa pesantren adalah salah satu tempat yang tepat untuk untuk berperan mencetak bibit-bibit SDM unggul.
"Salah satu prioritas program kita (pemerintah) adalah SDM unggul, saya kira tepat sekali kalau pesantren mengambil peran untuk SDM yang unggul itu," Kata Ma'ruf di Pondok pesantren Assiddiqiyah, Jakarta Barat, Sabtu (7/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ma'ruf menuturkan semua pembelajaran ada di pesantren. Salah satunya akhlak dan juga kesehatan untuk mencegah stunting.
"Di pesantren kan semua ada, matematika bahasa Inggris semua ada, pengajian ada, akhlak ada, kesehatan juga. SDM yang unggul itu SDM yang sehat. Makanya jangan ada sunting," tuturnya.
Selain sehat, SDM unggul menurutnya adalah SDM yang cerdas dan produktif. Di mana SDM harus bisa memberikan manfaat pada sesama manusia.
"SDM yang cerdas, SDM yang produktif. Nah produktif itu artinya manfaat yang bisa memberikan manfaat. Sebaik-baiknya manusia, yang paling banyak manfaatnya pada manusia," ujarnya
"Makanya saya meminta paradigmanya bukan hanya kerja susah payah tapi juga harus memberikan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat, oleh umat. Saya kira Assiddiqiyah sudah melakukan itu," sambungnya.
Selain SDM unggul, Ma'ruf juga berbicara soal ekonomi syariah. Di mana Ekonomi syariah seperti yang dikatakannya merupakan salah satu langkah besar yang ingin dikembangkan oleh pemerintah.
"Saya tadi sangat tertarik dengan program-program Assiddiqiyah dengan ekonomi. Saya ingin menjelaskan pemerintah memang ingin melakukan langkah besar dalam melakukan transformasi ekonomi dalam investasi, industrialisasi dan sebagainya. Tapi ada satu yang saya kira punya relevansi dengan pesantren yaitu ekonomi syariah, sebab yang ahli syariah ini orang pesantren. Sekarang ini pemerintah punya komitmen untuk mengembangkan ekonomi syariah," ucap Ma'ruf
Ma'ruf mengungkapkan, salah satu upaya mengembangkan ekonomi syariah itu dengan cara membuat komite. Komite tersebut diberi nama Konek (Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah) yang diketuai Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf sebagai ketua harian.
"Salah satunya dengan membangun komite nasional keuangan syariah KNKS. KNKS ini dirubah namanya baru kemaren Februari menjadi komisi nasional ekonomi dan keuangan syariah KNEDKS, saya singkat menjadi konek. Komite nasional ekonomi dan keuangan syariah. Ketuanya Presiden, ketua hariannya saya sebagai Wapres," ungkapnya
Ma'ruf juga ingin mengembangkan industri halal bukan hanya sekadar stampel, melainkan dalam bentuk jasa, sebuah produk atau barang serta wisata halal. Sebab selama ini disebutnya, halal hanya sebatas menyetempel dan memberikan sertifikat halal terhadap suatu produk.
"Karena itu kita ingin mengembangkan apa yang dikembangkan. Satu, kita ingin memperluas mengembangkan industri halal, Industri jasa, barang, wisata. Karena urusan halal ini selama ini yang kita lakukan itu hanya menyetempel bhwa ini halal memberikan sertifikat tukang stempel," Katanya.