Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan ada satu orang WNI ABK yang memilih tetap berada di kapal pesiar Diamond Princess di saat WNI lainnya dievakuasi ke Tanah Air. ABK tersebut bertahan karena merupakan juru mesin kapal.
"Yang kita bisa kita ajak pulang hanya 69 orang karena ada 1 orang yang memilih tetap berada di kapal karena dia termasuk tenaga inti untuk mengoperasikan kapal untuk kembali ke pangkalannya di Seattle. Dia adalah juru mesin yang menjadi tenaga inti sehingga kapal ini kembali ke Seattle dengan awak minimal kurang lebih sekitar 50 orang," kata Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes sekaligus juru bicara pemerintah dalam penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).
Achmad mengatakan 1 ABK tersebut sudah menandatangani surat pernyataan bahwa akan melanjutkan pekerjaannya. Pemerintah pun memaklumi hal ini.
"Kita tidak bisa menolak ini, karena pengungsian ini sifatnya bukan mandatory, karena harus menandatangani kesediaan, untuk dijemput dan kesediaan untuk diobservasi, jadi bukan mandatory yang mengharuskan, nah satu orang memang dia tenaga inti dari ruang mesin sehingga dia tidak bisa ikut pulang dan dia sendiri yang memutuskan untuk tidak pulang," kata Achmad.
Pemerintah pun memutuskan mengevakuasi 69 WNI ABK ke Tanah Air. Dalam pemeriksaan selanjutnya, satu orang terindikasi suspect Corona. Dia kemudian diisolasi di RS Persahabatan.
"Kita curigai dia tidak negatif tetapi belum bisa dikatakan positif dari beberapa kali pengambilan sampel yang kita ulang-ulang akhirnya kita putuskan ini sepertinya suspect untuk kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut sehingga kemudian 1 orang kita kirim ke rumah sakit Persahabatan Jakarta sekarang ada di rumah Sakit Persahabatan," ujar dia.
Selain itu, Achmad mengatakan ada delapan orang yang dirawat di Jepang karena positif Corona. Tiga orang di antaranya dinyatakan sembuh dan dipulangkan ke Tanah Air.
"Kemarin sudah ada satu yang sudah sampai ke tanah air dengan selamat dan hari ini ada dua yang sudah tinggal menunggu untuk boarding dan akan terbang ke Indonesia artinya dari 9 itu sudah ada empat yang kembali ke tanah air ditambah yang 2 nanti akan boarding itu dan 1 yang sudah sampai," ujar dia.
Achmad mengatakan lima orang ABK lainnya juga kemungkinan besar akan dipulangkan. Sebab, kondisi mereka terus membaik.
"Sisa tinggal 5 kami berkomunikasi kembali terakhir 5 Ini kemungkinan besar dalam 2, 3 hari ke depan juga akan dipulangkan karena kondisinya sudah bagus," ujar dia.