Ketum PA 212 Ancam Sweeping, Dubes India Serahkan ke Pemerintah Indonesia

Ketum PA 212 Ancam Sweeping, Dubes India Serahkan ke Pemerintah Indonesia

Sachril Agustin Berutu - detikNews
Jumat, 06 Mar 2020 22:45 WIB
Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat (Foto: Sachril/detikcom)
Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat (Sachril/detikcom)
Jakarta -

Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif mengancam akan men-sweeping warga negara India jika tak ditemui oleh Dubes India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat. Rawat pun menyerahkan persoalan ancaman itu ke pemerintah Indonesia.

"Nilai dari Indonesia itu apa sih? Apa sih nilai-nilai buat Indonesia, apakah bila ada ancaman (yang) tidak sesuai dengan nilai-nilai Indonesia, akan bagaimana sih sikap otoritas keamanan Indonesia, pemerintah di Indonesia?" kata Rawat di Kedubes India, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020).

"Kalau ada nilai-nilai yang tidak sesuai dengan Indonesia, pemerintah (Indonesia) dan otoritas yang terkait akan bertindak," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rawat mengungkapkan ancaman sweeping yang dilakukan massa aksi tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ada di Indonesia. Ancaman seperti itu, lanjutnya, adalah hal yang dilakukan kelompok ekstrem.

"Golongan ekstremis ini idenya menyebarkan ketakutan sehingga orang-orang takut, sehingga orang-orang panik. Bila kita takut dan panik, mereka menang. Jadi kita tidak akan merespons hal-hal seperti itu," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, massa Persaudaraan Alumni (PA) 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), hingga Front Pembela Islam (FPI) gagal bertemu pihak Kedubes India dan dijanjikan akan ditemui pada pekan depan. Ketua PA 212 Slamet Maarif mengancam akan melakukan sweeping terhadap warga India di Indonesia apabila janji tersebut tidak ditepati.

Hal itu diungkap oleh Slamet Maarif melalui pengeras suara di atas mobil komando di lokasi aksi, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jaksel, Jumat (6/3). Slamet awalnya mengungkapkan kekecewaan lantaran tidak bisa menemui pihak kedutaan.

Slamet menyebut pihak Kedubes India berjanji mengundang delegasi untuk mengajak mereka berdialog pekan depan dengan para ulama. Slamet Maarif pun memberikan waktu hingga Jumat (13/3) untuk memenuhi kesepakatan tersebut.

"Saya kasih peringatan kalau sampai Jumat besok mereka tidak punya niat baik untuk bertemu dengan kita, untuk menerima ulama-ulama kita, maka mulai Jumat depan kita sudah sepakat akan bergerak untuk tidak membiarkan bendera India berkibar di Indonesia. Jangan salahkan kami kalau Jumat depan, mereka tak temui kami, anak yang datang akan men-sweeping warga India di Indonesia, Saudara," papar Slamet.

(mae/mae)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads