Anggota Komisi IX dari Fraksi PDIP Rahmad Handoyo tidak sependapat dengan politikus PKS Mardani Ali Sera yang menyebut pemerintah aneh karena menyikapi virus Corona sama dengan flu. Rahmad meminta Mardani belajar ilmu kesehatan.
"Apa yang jadi aneh? Jadi tolonglah sejuk. Kasihan korbannya rakyat. Cobalah belajar ilmu kesehatan, jangan justru menimbulkan kebingungan," kata Rahmad kepada wartawan di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Rahmad mengatakan virus Corona masih satu keluarga dengan influenza dan SARS. Dia menilai pernyataan Mardani menimbulkan persepsi bahwa penanganan virus Corona yang dilakukan pemerintah RI dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan masih dalam satu keluarga, virus Corona dengan influenza, dengan SARS, itu masih satu keluarga. Kalau dikatakan berbeda, beda, ya, tapi kan masih dalam satu keluarga. Sebenarnya tidak ada perbedaan," sebut Rahmad.
"Kalau membaca hanya judul berita kan seolah-olah pemerintah tidak serius, pemerintah tidak seirama dengan WHO. Ini kan kasihan, kasihan rakyat loh, bukan kasihan pemerintah," imbuhnya.
Karena itu, Rahmad mendorong semua pihak sama-sama mengingatkan pemerintah. Contohnya dengan meminta peningkatan pengawasan kepada warga negara asing (WNA) atau WNI dari luar negeri.
"Kita dorong pemerintah dan kepada kita semua untuk pencegahan Corona lewat pengawasan yang lebih ditingkatkan terhadap warga negara arus global yang masuk ke Indonesia lewat pintu-pintu masuk dengan pengawasan ketat," jelasnya.
Sebelumnya, PKS menyebut sikap pemerintah Indonesia aneh terkait penanganan virus Corona. PKS menyarankan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengikuti WHO soal menyikapi Corona.
"Dalam dunia yang kian tersambung, sikap pemerintah Indonesia menangani virus Corona aneh," kata Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, saat dihubungi pada Kamis (5/3).
Untuk diketahui, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes selaku juru bicara pemerintah soal penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, mengatakan menyikapi virus Corona sama seperti menyikapi flu. Sementara itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan virus Corona bukanlah influenza.
RSPI: 548 Orang dalam Pemantauan Virus Corona: