Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno bertemu dengan mantan Anggota DPR RI sekaligus politikus senior Popong Otje Djundjunan atau yang akrab disapa Ceu Popong. Dalam pertemuan tersebut Sandi teringat dengan palu pimpinan sidang DPR yang sempat hilang saat Ceu Popong memimpin sidang.
Pertemuan itu digelar di kediaman Ceu Popong di Jalan Cipaganti, Bandung, Rabu (4/3/2020). Dalam pertemuan itu Sandiaga teringat momen palu sidang pimpinan DPR yang hilang saat Ceu Popong memimpin sementara sidang paripurna pembukaan periode 2014-2019 di DPR, pada Rabu (1/10/2014).
"Jadi palu ini bersejarah karena tahun 2014 Ceu Popong memimpin sidang pertama," kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sandi Akui Jarang Bertemu Prabowo dan Anies |
"Sebagai yang tertua," potong Ceu Popong.
"Sebagai yang tersenior," balas Sandiaga.
Saat itu masih ada dua koalisi yang perbedaannya terlihat jelas sisa Pilpres 2014, yaitu Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat. UU MD3 mengatur pimpinan harus dipilih secara paket sehingga kedua pihak saling lobi dan adu eksistensi.
Proses pemilihan pimpinan DPR menjadi drama berjam-jam penuh dinamika. Paripurna yang dipimpin Ceu Popong jadi panas dan penuh hujan interupsi. Ceu Popong dikerubuti anggota, bahkan hingga ada yang memijatnya. Dikerubungi oleh anggota Dewan, Ceu Popong malah pusing karena hal lain. Palu yang digunakan untuk mengetok keputusan entah di mana.
"Dan pada saat mau mengetuk palu ini, 'Eh di mana paluna? (palunya), paluna?'," ujar Sandiaga menirukan Ceu Popong ketika itu.
"Paluna euweuh (tidak ada)," balas Ceu Popong.
"Palu na eweuh," tambah Sandiaga.
Singkat cerita, palu sidang itu akhirnya dikirim ke kediaman Ceu Popong. Palu itu menjadi pajangan di dalam rumah.
"Nah ini akhirnya dikirim menjadi pajangan di sini," ungkap Sandiaga.
"Nuhun (terima kasih)," ujar Ceu popong.
Menurut Sandiaga palu itu menjadi pengingat sidang terpanas dalam sejarah.
"Semoga menjadi pengingat sidang paling panas dalam sejarah," celoteh Sandiaga.