Teman Sendiri Kena Gebuk Gegara Tak Beri Duit ke Pemabuk

Round-Up

Teman Sendiri Kena Gebuk Gegara Tak Beri Duit ke Pemabuk

Hermawan Mappiwali - detikNews
Rabu, 04 Mar 2020 09:09 WIB
Karyawan rumah makan di Makassar dianiaya rekan kerja yang mabuk (Hermawan Mappiwali/detikcom)
Foto: Karyawan rumah makan di Makassar dianiaya rekan kerja yang mabuk (Hermawan Mappiwali/detikcom)
Makassar -

Dua orang karyawan rumah makan seafood di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), luka-luka digebuki temannya. Pelaku penganiayaan diketahui saat itu sedang mabuk.

"Penganiayaan sesama rekan kerja, korban berdarah-darah di wajahnya, babak belur mereka," ujar Kapolsek Rappocini Kompol Ashari kepada detikcom di lokasi, Rumah Makan Buguri, Jalan Pelita Raya, Makassar, Selasa (3/3/2020).

Dua karyawan yang jadi korban ialah Irfan (30) dan Ilham (18). Mereka dianiaya teman kerja yang mabuk bernama Firman di tempat mereka bekerja pada Selasa sekitar pukul 05.30 Wita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teman Sendiri Kena Gebuk Gegara Tak Beri Duit ke Pemabuk (Hermawan Mappiwali/detikcom)

"Dia (Firman) mabuk dan minta uang, mungkin karena tidak dikasih, makanya dia mengamuk," ujar Kompol Ashari.

Saat mengamuk, kata Ashari, pelaku ditemani dua orang rekannya yang identitasnya masih diselidiki polisi.

ADVERTISEMENT

"Iya dia bawa teman dua orang, jadi pelaku total 3 orang, makanya korban babak belur," kata Ashari.

Dua orang korban telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk menerima perawatan intensif. Sementara pelaku Firman masih dicari polisi.

Tonton juga Residivis Pembobol ATM Lintas Provinsi Dibekuk di Makassar! :

Teman Sendiri Kena Gebuk Gegara Tak Beri Duit ke PemabukKondisi di rumah makan setelah terjadi pengeroyokan (Hermawan Mappiwali/detikcom)

Pantauan detikcom di lokasi, sekitar pukul 11.30 Wita, puluhan polisi bersenjata telah memasang garis polisi di lokasi. Sebanyak 4 orang saksi dimintai keterangan oleh polisi.

"Intinya identitas pelaku sudah diketahui, kita buru dia," katanya.

Tampak ada bekas darah di lantai rumah makan dan di halaman depan rumah makan tersebut. Seorang karyawan rumah makan menyebut darah tersebut darah korban penganiayaan. Dari lokasi, polisi mengamankan helm, piring pecah, hingga pisau lebar pemotong ikan dan ayam yang diduga dipakai untuk menganiaya korban.

"Ada keterangan korban dianiaya dengan ditebas muka sama tangannya, makanya kita amankan pisau ini, curiganya kita ini alat yang dipakai," ujar seorang polisi berpakaian bebas di lokasi.

Halaman 2 dari 2
(jbr/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads