Wabah Virus Corona, PWI: Media Lindungi Identitas Korban

Wabah Virus Corona, PWI: Media Lindungi Identitas Korban

Matius Alfons - detikNews
Rabu, 04 Mar 2020 03:10 WIB
Atal Sembiring Depari
Atal S Depari (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) mengimbau media tidak memasukkan identitas korban virus Corona dalam pemberitaan. PWI juga meminta agar media memberitakan informasi yang bermanfaat terkait wabah Corona di Indonesia.

"Silakan para wartawan menyampaikan informasi yang bermanfaat terkait Virus Corona ini, namun secara bersamaan melindungi data atau identitas pribadi korban virus yang tengah dalam perawatan medis," kata Ketua Umum PWI, Atal Sembiring Depari dalam keterangannya, Selasa (3/3/2020).

Atal meminta agar pihak media memberitakan informasi yang benar-benar terkonfirmasi terkait wabah Corona tersebut. Dia juga mengingatkan agar identitas dan alamat rumah korban tidak dipublikasi demi menghindari keresahan masyarakat di sekitar rumah korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Silakan wartawan atau media menyampaikan fakta-fakta yang telah terkonfirmasi. Tetapi, jangan lupa juga harus menghormati hak-hak pribadi korban. Jangan sampai diungkap secara vulgar. Ini jelas mengganggu hak pribadi pasien dan keluarganya. Bahkan masyarakat yang tinggal di lingkungan rumah pasien," ucap Atal.

Selain itu, Atal juga menilai sebagaian pemberitaan sejauh ini terkait wabah virus Corona di Indonesia cenderung menciptakan trauma terhadap pasien. Karena itu, dia mengimbau agar wartawan, khususnya penanggungjawab media untuk tetap menghormati hak-hak pasien.

"Kami menilai ada beberapa media yang pemberitaannya sudah keluar dari koridor peraturan terse-but dan bisa menciptakan trauma kepada pasien maupun keluarga pasien. Karena itu, kami meng-ingatkan semua masyarakat pers, lebih khusus kepada para pemred atau penanggungjawab media, supaya tetap menghormati hak-hak pasien," ujar Atal.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya tidak membuka data pasien positif virus Corona. Dia meminta data pasien dirahasiakan.

"Saya memerintahkan menteri mengingatkan agar RS, pejabat, tidak membuka privasi pasien. Kita harus menjaga kode etik," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020).

Jokowi berharap pasien tidak tertekan jika data mereka dirahasiakan. Jokowi juga meminta masyarakat selalu menjaga kesehatan.

"Media juga harus hormati privasi mereka agar tidak tertekan dan segera pulih dan terakhir mencegah penularan virus Corona ini dengan sering cuci tangan, jangan menyentuh wajah sebelum cuci tangan. Jangan sering sentuh wajah jika tangan belum dicuci. Hal terbaik jaga kesehatan," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(maa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads