PKS mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk juru bicara pemerintah terkait virus Corona. Keputusan itu dinilai sebagai keputusan yang bijak.
"Nah, saya pikir itu pilihan atau keputusan yang bijak dari Pak Jokowi untuk menunjuk jubir, sehingga pemerintah menjadi yang terdepan dalam memberikan informasi secara reguler melalui platform yang dimiliki oleh negara," kata Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Netty Prasetyani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/3/2020).
Netty menyoroti kesimpangsiuran informasi terkait virus Corona COVID-19 yang beredar di masyarakat. Penunjukan jubir ini, menurut Netty, memberi kepastian kepada masyarakat soal kebenaran informasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi masyarakat itu akhirnya percaya bahwa sumber informasi yang terpercaya yang dapat dipertanggungjawabkan ya pemerintah gitu. Jangan kemudian masyarakat akhirnya mencari sendiri-sendiri, menyebarkan sendiri. Termasuk anggota komisi IX kan bertanya-tanya, 'betul nggak sih harus pakai masker yang N95?' dan sebagainya," ujar Netty.
"Itu aja sekelas anggota Dewan ya, kita perlu informasi yang valid. Apalagi masyarakat. Masyarakat kan ada yang educated, ada yang uneducated. Yang gampang diberitahukan sekali langsung paham, tapi ada masyarakat yang 'apa sih ini apa, baru batuk-batuk apa saya sudah harus periksa', ya harus dijawab gitu," imbuhnya.
Menurut Netty, pemerintah perlu memberikan jaminan bahwa pemerintah hadir, seperti memberikan informasi soal Corona dan menjamin kesiapan layanan kesehatan. Selain itu, Netty meminta pemerintah meyakinkan masyarakat agar tidak panik.
"Hari ini kan orang pada mencari masker dan sebagainya, sebaiknya pemerintah juga memberikan jaminan bahwa masyarakat tidak perlu panik karena pemerintah pasti akan menjamin ketersediaan kebutuhan bahan pokok, keperluan medis, dan sebagainya sehingga masyarakat nggak perlu dilanda kepanikan," ujar Netty.
Lebih lanjut, anggota Komisi IX DPR itu menilai gaya komunikasi Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto yang banyak disorot saat menyampaikan informasi terkait Corona karena Terawan tidak ingin menimbulkan kepanikan. Karena itulah, menurut Netty, penunjukan juru bicara pemerintah adalah hal yang baik.
"Kalau saya melihatnya itu style. Bahwa Pak Terawan mungkin tidak ingin menggambarkan ekspresi kepanikan begitu, sehingga pilihan komunikasinya dilakukan seperti itu. Tapi tentu saja dalam kondisi seperti ini, jemaah umroh batal berangkat, Depok mempublikasikan ada sekian SDM kesehatan yang kena, Gubernur DKI juga seperti itu, ya memang pemerintah harus take over," tutur Netty.
"Maksudnya harus terdepan sehingga nggak ada 'ini bener nggak, ini bisa dipertanggungjawabkan nggak'. Kalau nanti ada jubir yang ditunjuk oleh pemerintah, saya pikir ini akan semakin baik," lanjut dia.
Sebelumnya, Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi juru bicara terkait virus Corona. Yuri akan memberikan keterangan secara berkala soal kasus ini.
"Jadi seusai arahan Presiden dan sudah ditunjuk juri bicara ini semua, namanya dr Achmad Yurianto, beliau terbekali data semua ada," ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3).